Friday, August 19, 2011

Sumber Kencono, Sumber Malapetoko


Hemat Nafas Bersama Sumber Kencono, Tepat Waktu Tiba Dikuburanmu ...

Ane masih ingat betul akan PO Raya, PO Muncul, Po Apollo dan PO Lorena yang sejak kecil ane tumpangi kalau berkunjung ke Solo. Ya, meskipun ane kadang mabuk darat dan hoek-hoek :mrgreen: , namun menumpangi sebuah bis adalah sebuah pengalaman yang nikmat.

Rupanya hingga kini beberapa dari PO (Perusahaan Otobus) itu masih ada dan tetap setia melayani rute yang sama. Biarpun rutenya sama, namun chemistry dari tiap-tiap PO sangat berbeda. Beberapa PO dikenal sebagai “angkutan manula” karena cara berkendaranya yang pelan dan santai, beberapa lagi dikenal sebagai angkutan yang ngebut dan kejar setoran.

Ini ane ketahui setelah diskusi dengan beberapa kawan pecinta bis di komunitas Bismania. Hmmm..menarik juga bahas pengalaman naik bis bersama mereka.. :)

Namun sayang..beberapa bulan terakhir, terutama sejak kasus konflik antara sopir PO Sumber Kencono dengan pengendara Bajaj Pulsar di acara “Ride With Pride” yang diprakarsai oleh Bajaj Auto Indonesia lalu, image moda transportasi bis menjadi tercoreng karena ulah sebuah PO, yaitu PO Sumber Kencono. Baca dulu nih artikel ane sebelumnya.

Apa pasal? tak lain karena ulah pengemudi bis yang ugal-ugalan. Entah apa yang mereka pikirkan sehingga ketika berkendara tidak mau peduli dengan pengguna jalan lain. Bahkan ane pernah dengar bahwa di jalur Pantura, sopir bis lebih baik menabrak pengendara motor sampai mati ketimbang sekedar menyerempet tapi pengendaranya hidup lalu menuntut si sopir. Izin trayek PO Sumber Kencono yang sering diplesetkan menjadi PO Sumber Bencono ini tetap saja dipertahankan. Disinyalir terdapat “backingan” yang kuat di sana.

Nah, kejadian terakhir ini cukup mengenaskan. Kali ini sopir PO Sumber Kencono sukses menghindari sepeda motor, namun harus adu banteng dengan truk. Seperti apa illustrasi kejadiannya..? Nih lihat gambar di bawah yang ane ambil dari blog nya bro Dono Andomo.

 tragedi terbaru PO Sumber Kencono

Memelihara sumber daya manusia berupa sopir-sopir yang tidak sabaran dan tidak peduli road safety merupakan blunder besar bagi sebuah PO. Anehnya, PO Sumber Kencono tetap memiliki penumpang dan supporter setia yang mau membela bis favorit mereka ini meskipun korban sudah berjatuhan.

Hmmm..cinta mereka kebablasan rupanya..seperti rem yang blong. Jika memang sayang dan cinta kepada PO Sumber Kencono harusnya mereka mau menuntut manajemen PO tersebut untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia di sana, entah itu sopir maupun kernetnya. Jangan hanya kejar setoran, tapi peduli juga dong dengan keselamatan penumpang dan juga pengguna jalan lain.

Source

0 comments:

Post a Comment