Sunday, August 16, 2009

Bus Hantam Boks Dua Orang Tewas

Jumat, 06 Maret 2009 00:00 WIB
Bus_Hantam_Boks_Dua_Orang_Tewas

Media

TABRAKAN antara mobil boks ekspedisi jasa pengiriman Eka Sari Lorena dan bus Sumber Kencono, di Jl Raya Madiun-Surabaya, di wilayah Desa Tiron, Kecamatan/Kabupaten Madiun, Jawa Timur, kemarin, mengakibatkan dua orang tewas. Korban adalah sopir mobil boks B 9986 QM dan kernet bus N 7905 UN.

"Saat kejadian, bus meluncur dari arah terminal Purboyo, Madiun, menuju Surabaya. Mobil boks datang dari arah berlawanan," tutur Kasat Lantas Polres Madiun AK Purwadi. Saksi mata menyebutkan bus yang dikemudikan Sugiyanto, 40, warga Desa Warujayeng, Kabupaten Nganjuk, melaju dalam kecepatan tinggi. Saat itu, bus berusaha mendahului sebuah sepeda motor. Namun, pada saat yang sama, mobil boks meluncur dari arah berlawanan, juga dengan kecepatan tinggi. Tabrakan pun tidak terhindarkan.

Mobil boks terseret hingga beberapa meter, sebelum terlempar di tengah persawahan. Dalam kejadian itu, sopir mobil boks, Ridwan Sudjarwanto, 42, warga RT 02/RW 01 Desa Blimbing Luang, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, tewas seketika. Sementara itu, Arifin, 26, warga RT 01/RW 01 Dusun Sumberbendo, Desa Bringin Bendo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, tewas saat dirawat di RSUP Dr Soedono Madiun. (AG/N-3)

Ratusan Awak Bus Sumber Kencono Surabaya-Yogyakarta Mogok

Rabu, 06 Mei 2009 17:55 WIB
SURABAYA--MI: Sekitar 200 awak perusahaan otobus (PO) Sumber Kencono jurusan Surabaya-Solo-Yogyakarta mogok beroperasi di Terminal Purabaya Surabaya, Rabu (6/5).

Mereka memrotes pemindahan jalur tempat ngetem oleh pengelola terminal yang dinilai merugikan. "Kami meminta agar jalur bus tidak diubah sebab merugikan kami. Pemindahan jalur hanya menjauhkan kami dari penumpang," kata Subeki, salah satu sopir bus Sumber Kencono.

Selain melakukan mogok beroperasi, para awak bus tersebut juga memarkir kendaraan mereka di dalam terminal dengan posisi melintang. Akibatnya, bus lain yang baru datang tidak bisa masuk ke dalam terminal dan terpaksa memutar ke jalur lain.

Akibat aksi tersebut, sejumlah penumpang jurusan ke Solo dan Yogyakarta sempat kesulitan mendapatkan angkutan. Sebab jumlah bus yang beroperasi berkurang.

Meski bus tujuan Yogyakarta bukan hanya Sumber Kencono, namun jumlah armada bus tersebut merupakan yang terbantak, yaitu 250 unit. Oleh karena itu, ketika awaknya melakukan mogok beroperasi, pelayanan angkutan terpengaruh.

"Saya sudah menunggu setengah jam mau ke Solo tapi bus Sumber Kencono yang biasa saya naik tidak nongol. Katanya (awaknya) demonstrasi," kata Sri Sudarmi salah satu calon penumpang yang terkena dampak aksi mogok tersebut.

Pengelola Terminal Purbaya memindahkan jalur bus ekonomi tujuan Solo dan Yogyakarta dari jalur tiga ke jalur delapan. Bus jurusan ke dua kota itu terdiri dari bus Sumber Kencono, Mira, Restu, dan Jaya Utama.

Selain itu pengelola terminal juga memindahkan jalur bus tujuan Tasikmalaya dan Bandung dari jalur tiga ke jalur tujuh. Bus jurusan dua kota itu yang ada di Terminal Purabaya hanya bus Mandala.

Lima perwakilan PO Sumber Kencono akhirnya dipertemukan dengan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Eddi dan Kepala Unit Pelaksana Teknik Daerah Terminal Purabaya M Ronald.

Dishub Surabaya menegaskan, pemindahan jalur bus dilakukan demi ketertiban dan kelancaran operasional terminal. Jalur yang dipindahkan tersebut adalah jalur antarkota antarprovinsi, sehingga harus dipatuhi. Perwakilan awak bus akhirnya meminta waktu satu bulan untuk tetap boleh menggunakan jalur semula sebagai upaya sosialisasi. (HS/OL-01)

Bus Malam Tabrak Warung, Empat Tewas

Minggu, 16 Agustus 2009 09:36 WIB


NGAWI--MI: Sedikitnya empat penumpang tewas di lokasi kejadian dan 17 lainnya luka-luka, akibat sebuah bus malam, Sumber Kencono jurusan Surabaya-Yogyakarta bernomor polisi W 7354 UY, menabrak warung milik Sumirah (50) di Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, Ngawi, Minggu (16/8) sekitar pukul 03.00 WIB.

Kasat Lantas Polres Ngawi Iptu Prayoga Angga mengatakan, korban tewas belum diketahui identitasnya dan saat ini jenazah berada di kamar jenazah RSUD dr Suroto Ngawi.

"Sedangkan 17 korban luka-luka, tujuh di antaranya luka berat, dirawat di RSUP dr Soedono Madiun, lima korban luka di UGD RSUD dr Soeroto Ngawi, serta sebagian di RS Widodo Ngawi dan Puskesmas Geneng," katanya.

Menurut dia, dugaan sementara penyebab kecelakaan karena human error hingga akhirnya bus tidak terkendali dan menabrak warung.

"Diduga sopir mengantuk dan membuat bus kehilangan kendali. Pasalnya, berdasarkan keterangan saksi di lapangan tidak ada kendaraan lain di tempat kejadian kecelakaan," katanya.

Ia menambahkan, dimungkinkan jalan raya saat itu sedang sepi kendaraan sehingga sopir cenderung mengebut. Karena melihat dari terjadinya kecelakaan, waktu masih pagi buta dan belum banyak kendaraan yang melalui jalur tersebut.

Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi masih menyelidiki penyebab kecelakaan ini. Polisi juga belum dapat memintai keterangan lebih lanjut terhadap sang sopir karena yang bersangkutan juga mengalami luka-luka.

Selain menyebabkan nyawa melayang, kecelakaan ini juga membuat jalur Magetan-Ngawi macet akibat proses evakuasi bus yang dilakukan petugas. (Ant/OL-04)

Hindari Tangki, Bus Hantam Mobil

[ Minggu, 01 Februari 2009 ]

NGAWI - Tabrakan terjadi di jalur Ngawi-Madiun, tepatnya Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, kemarin (31/1). Bus Sumber Kencono nopol W 6402 FU nyungsep di persawahan setempat setelah berusaha menghindari tangki sedang parkir dan malah bertabrakan dengan sebuah Carry. Empat orang terluka akibat peristiwa ini.

Tabrakan yang terjadi sekitar pukul 04.30 dini hari kemarin masih dalam penyelidikan petugas. Informasi yang dihimpun, tabrakan bermula saat bus Sumber Kencono yang dikemudikan Gunarso, 35 tahun, warga Dolopo, Madiun melaju dari arah selatan. Tiba di Tambakaromo, bus berusaha menghindari sebuah truk tangki air.

Bus pun berusaha membanting kemudi ke arah kanan, namun dari arah berlawanan melintas sebuah Mitsubishi L 300 Station nopol AG 346 VB yang dikemudikan Marsis, 30 tahun, warga Lembeyan Magetan. Jarak yang sudah dekat membuat kedua kendaraan bertabrakan dengan sangat keras.

Sopir bus berusaha membanting stir ke kanan namun baru berhenti setelah masuk ke persawahan dengan bodi depan nyungsep ke sawah. "Bus itu sempat menghantam mobil sebelum masuk ke sawah, kami semua kaget dengan suara keras tabrakan itu," kata Lasikin, saksi mata.

Akibat kerasnya tabrakan, 3 penumpang mobil Mitsubishi mengalami luka, termasuk sopir Marsis yang mengalami patah kaki dan kenek bus Sumber Kencono. Prasetyo, salah satu penumpang yang terluka mengaku saat itu sedang tidur. Dia tahu-tahu terbangun usai kecelakaan. ''Rombongan kami baru pulang besuk dari Solo, tahu-tahu ada kecelakaan ini,'' katanya.

Kecelakaan ini sempat membuat jalanan macet. Namun berkat kesigapan petugas, arus lalu lintas berhasil normal kembali. Kapolres AKBP Budi Sajidin melalui Kasatlantas AKP Eni Mardiasri mengaku tengah menyelidiki kasus kecelakaan ini. "Kami juga akan meminta keterangan sopir bus dan semua pihak yang terlibat kecelakaan ini," katanya. (ari/dra/isd)

Sehari, Dua Bus Akibatkan 1 Tewas dan 1 Kritis

[ Rabu, 25 Februari 2009 ]
JOMBANG - Anggota Satlantas Polres Jombang mengamankan dua bus umum, dalam dua insiden kecelakaan yang terjadi pada Senin (23/2). Kedua bus yang mengakibatkan satu orang tewas dan satu kritis ini, adalah bus Sumber Kencono bernopol W 7738 UN dan bus Cendana bernopol AE 7015 UB. Hingga tadi malam, kedua bus nahas tersebut berikut sopirnya, diamankan di kantor Satlantas Polres Jombang, guna proses lebih lanjut. ''Dalam dua kecelakaan yang melibatkan bus tersebut jatuh dua korban," ungkap Kanitlaka Satlantas Polres Jombang, Iptu Mariska Fendi, kemarin.

Mariska menjelaskan, Bus Sumber Kencono bertabrakan dengan mobil Station Wagon di kawasan jalan raya Desa Tanggalrejo, Kecamatan Mojoagung, Senin siang. Bus yang dikemudikan Sunardi, 33, warga Desa Nglebeng, Kecamatan Panggu, Trenggalek itu, menyeruduk mobil bernopol M 901 GA dari belakang. Akibat insiden ini, empat penumpang mobil station harus menjalani rawat inap. Tiga orang dirawat di Bapelkes RSD Jombang, yakni Novi, 24, dan Elly, 25, keduanya warga Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Bangkalan; serta Rifki, 19, warga Desa Berat Kulon, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Satu korban lain, Arief, 28, warga Desa Banyuajuh, Kamal, Bangkalan, dilarikan ke RS Dr Soetomo, Surabaya, karena kondisinya kritis.

Sedangkan bus Cendana, menewaskan seorang pengendara motor dalam insiden kecelakaan yang terjadi di jalan raya Desa Keplaksari, Kecamatan Peterongan, Senin siang. Gara-garanya, bus tidak mengurangi kecepatan saat hendak melintasi traffic light ketika menyala kuning. Akibatnya, bagian depan bus menghantam motor yang sedang berhenti saat lampu merah. Pengendara motor tersebut, Sulistiono, 47, warga Desa Plosokerep, Kecamatan Sumobito. Korban langsung terlempar dan menghantam motor lain yang dikendarai Yudi, 34, warga Kecamatan Kartoharjo, Madiun, yang juga berhenti di depannya. Akibat kejadian ini, Sulistiono menderita luka serius di bagian kepalanya dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Iptu Mariska menegaskan, kecelakaan yang melibatkan bus Sumber Kencono, diakibatkan karena pengendara motor yang menyeberang secara mendadak, tanpa menyalakan lampu sign. Sedangkan sopir bus Cendana, melanggar Pasal 359 UU KUHP juncto Pasal 80 (1) UU LLAJ. Dari kedua pasal ini, lanjut Mariska, tersangka diancam dengan hukuman penjara selama 4 tahun. "Karena kelalaiannya, pengemudi menyebabkan hilangnya nyawa orang lain. Sekaligus melebihi batas kecepatan yang sudah diatur untuk jalan raya tertentu," tegas Mariska. (doy/lal)

Sopir SK Jadi Tersangka

[ Minggu, 13 Juli 2008 ]
NGAWI - Sujono, sopir bus Sumber Kencono (SK) W 7597 UN, warga Pilangkenceng, Kabupaten Madiun yang terlibat kecelakaan di Soko, Kedunggalar, ditetapkan sebagai tersangka. Sujono menjalani pemeriksaan di Satlantas Polres Ngawi setelah menabrak sepeda motor Supra X milik Kopka Suwanda, anggota Yonif 501 Bajra Yudha Madiun. Kopka Suwanda tewas seketika akibat kecelakaan Jumat siang (11/7) lalu dan membuat bus SK nyaris dimassa. ''Tersangka yang kita tetapkan hanya sopirnya. San tadi (kemarin, Red) langsung kami kirim ke Lapas,'' kata Kasatlantas AKP Eni Mardiasri, mendampingi Kapolres Edy S Tambunan.

Eni juga menyebutkan selain menetapkan tersangka, Polres juga meningkatkan kesiagaan. Sepanjang Jumat dan Sabtu, polisi dikerahkan turun di jalan raya jurusan Ngawi-Solo. ''Sebenarnya lebih pada antisipasi, daripada ada oknum tak bertanggung jawab yang ingin memperkeruh suasana," kata Eni.

Dengan turunnya personel kepolisian mengantisipasi jalur jalan raya Ngawi-Solo, Kemarin arus jalan sudah kembali normal. Armad SK juga sudah beroperasi kembali dan terlihat lebih hati-hati.

Kecelakaan yang menimpa Kopka Suwanda memang hampir memicu ketersinggungan warga. Bahkan bus SK diminta menghindari jalur Ngawi-Solo sehingga penumpang banyak yang keleleran di jalan. ''Kami juga berkirim surat lagi ke PO Sumber Kencono Kadi surat ini merupakn kedua kalinya, kami minta saran-saran kami dipatuhi,'' kata Eni.

Menurut Eni, Polres Ngawi sudah pernah bersurat dan datang ke PO SK. Di sana sambutan pengelola dinilainya cukup baik. Namun entah mengapa masih terus terjadi kecelakaan yang melibatkan SK. ''Padahal di kandangnya sudah ada tulisan besar-besar agar hati-hati bila masuk Ngawi karena rawan laka,'' ungkapnya. (ari/eba)

Rem Blong, Kecelakaan Karambol

[ Selasa, 13 Januari 2009 ]
BAGOR- Kecelakaan beruntun terjadi di jalur padat arus lalu lintas. Terjadi di perbatasan Bagor-Wilangan, kecelakaan karambol itu melibatkan 4 kendaraan. Yakni dua bus, satu truk tangki dan mobil. Tujuh orang dibawa ke RS Bhayangkara Nganjuk karena luka berat dan ringan. Kasus tersebut kini dalam penanganan satlantas Polres Nganjuk.

Informasi yang dihimpun Radar Kediri menyebutkan, kecelakaan terjadi pagi kemarin sekitar pukul 09.00. Tepatnya di Dusun Manyung, Desa Bagor Kulon, Kecamatan Bagor. Sri Hartini, 51, salah satu korban kecelakaan mengatakan peristiwanya terjadi saat bus PO Jaya AE 7034 US yang ditumpanginya melaju dari arah barat. "Ya kenceng jalannya," tutur perempuan asal Sidorejo, Wungu, Madiun itu.

Masuk wilayah Bagor, dia melihat bus yang disopiri Sugeng Rifai, 37, asal Bandar Kedungmulyo, Jombang hendak menyalip truk tangki AE 8870 B.

Celakanya dari arah berlawanan melaju mobil Toyota Avanza N 1189 CK yang dikemudikan Budi Cahyono, 44, warga Dermojoyo, Malang.

Seketika bus banting ke kiri dan menabrak truk tangki. Puluhan penumpang bus termasuk Hartini hanya bisa menjerit melihat bus hendak menabrak truk tangki tersebut. "Saya hanya bisa teriak ya Allah, ya Allah!!," ungkap Hartini saat ditemui di RS Bhayangkara Nganjuk kemarin.

Begitu terjadi tabrakan, Hartini sempat pingsan. Dia baru sadar setelah bus berhenti di depan SPBU Pambayung, Bagor. "Badan saya sudah penuh kaca semua," terangnya.

Sugeng sendiri mengakui kecelakaan terjadi karena rem busnya blong. Dia baru sadar setelah melewati tikungan Manyung. Melihat di depan ada tangki dia berusaha menghindarinya. "Jadi bukan mau nyalip," akunya. Begitu melihat mobil Avanza dia memilih menghantamkan bus ke bagian belakang truk. Sebelum akhirnya banting ke kanan lagi dan diserempet bus Sumber Kencono yang berjalan di belakang mobil. Akibatnya 5 luka ringan dan 2 luka berat.

Kanit Laka Iptu Burhanudin mengatakan, kecelakaan akibat kecerobohan pengemudi Bus Jaya. "Sudah tahu remnya blong masih saja jalankan kendaraannya," tandasnya. Atas kejadian tersebut, sopir bus langsung ditetapkan sebagai tersangka. (ery/ndr)

Anggota Polisi Tewas Ditabrak Bus Sumber Kencono

Minggu, 05 Agustus 2007 15:45 WIB

Reporter : Agustanto BP

MADIUN--MIOL: Bripda Wagiman, 25, tewas terlindas Bus Sumber Kencono di jalur Madiun-Surabaya, tepatnya di KM 153-154, Desa Jeruk Gulung, Kacamatan Balerejo, Kabupaten Madiun.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Madiun, Ajun Komisaris (AK) Eko Widodo, Minggu (5/8), membenarkan adanya kecelakaan lalu lintas yang menewaskan anggota polisi yang bertugas di Polresta Surabaya Utara itu.

Kasus tabrak lari itu melibatkan bus Sumber Kencono bernomor polisi W 7654 GG dengan pengemudi Muntari, 30, warga Medaeng, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (4/8) pukul 03.45 WIB.

"Sopir bus melarikan diri, masih dalam pencarian," kata Eko.

Kecelakaan lalu lintas itu berawal ketika sepeda motor dengan nomor polisi L 5468 GG yang ditumpangi Wagiman datang dari arah Timut (Surabaya). Ia diperkirakan terjatuh kemudian ditubruk bus dari arah belakang.

Korban yang ditemukan dalam keadaan luka parah dibawa ke RS Panti Waluyo, Caruban. Di tempat kejadian perkara (TKP) petugas tidak menemukan sopir Bus Sumber Kencono itu.

Dalam pelacakan pengemudi sopir bus yang melarikan diri itu, Satuan Lalu Lintas Polres Madiun berkoordinasi dengan Perusahaan Otobus (PO) Sumber Kencono. Polisi membentuk tim dan menerbitkan surat perintah penangkapan dan pengejaran sopir bus itu. (AG/OL-02).

Pemkab ancam cabut izin trayek bus

Thursday, 09 July 2009

SRAGEN - Pemkab Sragen memperketat pemberian izin trayek kendaraan umum, menyusul banyaknya korban tewas, akibat kecelakaan lalu-lintas yang melibatkan angkutan umum.

Bupati Sragen H Untung Wiyono terang-terangan menyebut bus Sumber Kencono yang terus menerus menelan korban jiwa di wilayah Kabupaten Sragen. ”Saya sudah melayangkan surat resmi ke Dirjen Perhubungan Darat, untuk mengevaluasi kembali izin trayek bus Sumber Kencono. Berulangkali bus itu menelan korban jiwa warga Sragen. Terakhir, bahkan anak kecil jadi korbannya,” tegas bupati kepada wartawan, kemarin.

Tak hanya PO Sumber Kencono yang menjadi sorotan tajam pihak Pemkab Sragen. Bupati H Untung Wiyono juga mengancam akan mencabut seluruh izin trayek angkutan umum lainnya yang melintas ugal-ugalan di wilayah Kabupaten Sragen.

’Kalau saya melarang bus yang ugal-ugalan tidak boleh lewat Sragen, itu tidak etis. Saya hanya melayangkan surat kepada Dirjen Perhubungan Darat, untuk mengevaluasi pemberian izin trayek,” jelasnya.

Pecah ban
Sementara itu, bupati juga menyoroti kecelakaan kereta api (KA) antara KA Prameks dengan PO Hadi Mulyo yang menewaskan 15 orang warga Sragen. Meski kecelakaan itu, disebabkan human error, bupati mengatakan akan memperketat proses uji kelayakan kendaraan umum. Karena, seperti diketahui, lanjutnya, sebelum terjadi kecelakaan kereta api, bus yang ditumpangi pengiring pengantin itu, sempat mengalami pecah ban dua kali.

Kecelakaan yang menewaskan 15 warga Sragen itu, lanjut bupati, juga menjadi perenungan semua pihak, tentang kesadaran mematuhi rambu-rambu lalu-lintas. Tak hanya itu, Pemkab Sragen juga menyoroti masih banyaknya perlintasan kereta api yang dinilai rawan, karena belum dilengkapi dengan palang pintu pengaman. K.25-bg

JALUR NGAWI-SRAGEN Kembali Makan Korban

14 Juni 2008

Meski kecelakaan dan jumlah korban terus bertambah, perbaikan jalan tak juga dilakukan secara serius.

NGAWI -- Kecelakaan lalu lintas di jalur Ngawi, Jawa Timur, menuju Sragen, Jawa Tengah, kemarin kembali terjadi. Bus pariwisata Padi Mas, nomor polisi AB-2909-CE, bertabrakan dengan truk AD-1383-CE. Tiga orang meninggal dunia.

Kecelakaan terjadi di Desa Grudo, Kecamatan Ngawi, pukul 4 dinihari. Bus ditumpangi 45 pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Purwokerto yang baru saja kembali dari berwisata ke Bali, sedangkan truk mengangkut ayam.

Korban meninggal adalah pengemudi truk, Amin Nardi, 45 tahun, warga Sidomulyo, Sragen, dan penumpangnya, Parsini, 45 tahun, warga Kroyo, Karang Malang, Sragen. Keduanya meninggal di tempat kejadian karena diduga mengalami luka parah pada bagian dada.

Sedangkan korban lainnya adalah pengemudi bus, Tri Aji Sulistyono, 50 tahun, asal Desa Pacekelan, Sepuran, Wonosobo. Ia meninggal dunia setelah sempat dirawat selama dua jam di Rumah Sakit Umum Dr Widagdo, Ngawi.

Dua orang mengalami luka-luka, yakni Tukimin, 49 tahun, warga Putat Asri, Kroyo, Sragen, juga penumpang truk, dan kernet bus, Sumanto, warga Sidomulyo, Sragen. Keduanya sempat dirawat di RSU Dr Widagdo, Ngawi, dan langsung diperbolehkan pulang. Seluruh siswa SMAN 5 Purwokerto selamat.

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Ngawi Ajun Komisaris Polisi Eni Mardiasri mengatakan kecelakaan berawal saat bus datang dari arah timur dengan kecepatan 50 hingga 60 kilometer per jam. Tiba-tiba bus oleng ke kanan dan mengambil lebih dari separuh badan jalan.

Dari arah berlawanan, truk dengan kecepatan 40 hingga 50 kilometer per jam langsung menabraknya. Kondisi jalan sempit. Meskipun sopir bus sempat membanting setir ke arah kiri dan masuk ke parit, tabrakan tak terhindarkan. “Diduga sopir bus juga ngantuk sehingga bus yang dikemudikannya terlalu ke kanan,” kata Eni.

Kondisi jalan yang buruk serta lebar jalan yang hanya 7 meter menyebabkan kecelakaan kerap kali terjadi di jalur ini. Polisi telah berkali-kali meminta Departemen Pekerjaan Umum memperbaiki jalan yang rawan kecelakaan tersebut. Namun, hingga kini masih banyak dijumpai jalan rusak dan bergelombang.

Berdasarkan data Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi, sepanjang 2008 angka kecelakaan telah mencapai 158 kasus dengan 52 korban tewas, di antaranya aktor Sophan Sophiaan. Sepeda motor Harley Davidson yang dikendarai Sophan terperosok ke dalam lubang jalan di jalur yang sering disebut sebagai jalur hantu itu.

Kecelakaan di jalur Ngawi-Sragen juga menambah daftar kecelakaan maut yang terjadi di berbagai daerah di Jawa Timur pada bulan Juni ini. DINI MAWUNTYAS.

Korban Jalur Hantu

jalur yang menghubungkan Ngawi, Jawa Timur dan Sragen, Jawa Tengah, yang sempit dan kerap rusak dijuluki sebagai 'Jalur Hantu' kerena sering terjadi kecelakaan maut. Berikut ini diantaranya:

2007 SeptemberTruk tangki gandeng L-7230-TG bermuatan 10 ribu liter tetes tebu dengan bus Gaya Kerja AD-1485-BE di Dusun Ngrancang, Desa Ganggang, Kecamatan Mantingan, Ngawi. 11 orang tewas, 9 luka berat.

2008 15 April Kecelakaan tunggal di Jembatan Salak 2, Desa Plang Lor, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi. Korbannya, aktor Sophan Sophiaan, meninggal.

30 April 2008Seorang pengendara sepeda motor ditabrak lari sebuah bus di Desa Kedungrejo, Kecamatan Kedunggalar. Ia tewas, sepeda motornya terbakar.

MeiKecelakaan menimpa bus Sumber Kencono W-6300-FU dan truk tangki nomor E-9245-C di Dusun Sidowayah, Desa Jengkrik, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi. 2 tewas dan 26 luka-luka.

13 Juni 2008 Tabrakan bus pariwisata Padi Mas AB-2909-CE dengan truk AD-1383-CE. 3 orang meninggal dunia, 2 luka.

DINI MAWUNGTYAS | Bahan: dari berbagai sumber.

Bus Tabrakan Beruntun, 9 Luka-luka

Selasa, 13 Januari 2009 | 10:35 WIB

NGAJUK - Kecelakaan beruntun antara 2 bus, truk pengangkut BBM dan sebuah mobil, terjadi di Jalan Raya Nganjuk-Madiun, tepatnya di Desa/Kecamatan Bagor, Nganjuk. Akibat kecelakaan tersebut, 9 penumpang bus mengalami luka berat.
Informasi di lapangan menyebutkan, kecelakaan bermula saat Bus Jaya bernopol AE 7034 US dari arah Madiun menuju Surabaya berusaha mendahului truk tangki BBM yang ada di depannya. Namun tiba-tiba bus terpelanting ke kiri hingga berbenturan dengan bodi truk tangki.
Disaat bersamaan, sebuah Bus Sumber Kencono bernopol W 6076 FO tak bisa menghindari benturan hebat, karena melaju dari arah timur dan memiliki jarak dekat dengan Bus Jaya.
Sementara sebuah mobil Toyota Avanza bernopol N 1189 CK tak sanggup menghindar karena berada tepat di belakang Bus Sumber Kencono.
”Kalau nggak salah tadi terjadi sekitar setengah 12 dan saya tahunya ya sudah saling benturan. Yang paling belakang, mobil itu langsung menghantam dan pengemudinya tampak luka di bagian kepalanya,” ujar Solikin (47), salah satu saksi mata yang tinggal di sekitar lokasi kecelakaan kepada wartawan, Senin (12/1) kemarin.

Untuk ke-9 korban luka, masing-masing 5 penumpang Bus Jaya, 3 penumpang Bus Sumber Kencono dan seorang lainnya pengemudi mobil Toyota Avanza. Seluruh korban saat ini menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Nganjuk.
Sementara keterangan lain yang berhasil digali menyebutkan, kecelakaan tersebut kemungkinan diakibatkan oleh kondisi rem yang rusak pada Bus Jaya jurusan Surabaya-Ponorogo.
”Mungkin remnya yang rusak, karena ditengah menyalip tiba-tiba oleng. Saya sendiri juga sempat dengar pembuicaraan antara sopir dan kernetnya, katanya remnya tidak bisa bekerja dengan baik,” ujar Suyono (36), penumpang Bus Jaya di sela-sela menjalani perawatan di rumah sakit.
Secara terpisah, Kasat Lantas Polres Nganjuk AKP Edy Hariadi saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengaku belum memastikan penyebab kecelakaan. Pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan, termasuk melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi kedua bus dan truk tangki BBM. (brj)

2 Bus yang Sama Tabrakan dalam Sehari

5 Mar 2009

Dua bus Sumber Kencono tujuan Surabaya-Jogjakarta mengalami tabrakan di dua tempat terpisah Kamis (5/3). Bus Sumber Kencono W 6440 FU menabrak truk gandeng AG 8306 UA di Jalan Raya Ngawi ke Solo. Tabrakan terjadi di Desa Watu Alang, Ngawi pukul 15.30 WIB.

Akibat kejadian tersebut sopir truk terjepit dan sekarang masih berusaha untuk dievakuasi. Bus mengalami kerusakan di bagian depan sebelah kanan dan truk masuk ke dalam sungai dalam posisi terbalik. Bodi truk bagian depan masuk ke air dan bagian belakang berada di pinggir sungai. Menurut Kasatlantas Polres Ngawi, AKP Eny Mardianti, kecelakaan itu terjadi karena sopir bus Sumber Kencono ingin mendahului kendaraan lain.

Sebelumnya, Bus Sumber Kencono W 7905 UN juga menabrak truk box Express nopol B 9986 BM milik PT Eka Sari Luhena, di Jalan Raya Madiun-Surabaya, tepatnya di Desa Tiron Nglames pukul 05.00 WIB. Akibat kejadian ini, sopir box Express dan kenek bus dikabarkan tewas. Kapolres Madiun AKBP Andi Hartoyo mengatakan 3 korban luka telah dibawa ke RSUP Dr Soedono Madiun. *

Bus Sumber Kencono Hantam Truk, 7 Luka Berat

Selasa, 26 Juni 2007 - 18:38 wib
SINDO/ari wahyu wibowo - Okezone

KARANGANYAR- Kecelakaan beruntun Selasa (26/6/2007)siang terjadi di ruas jalan raya Solo-Sragen kilometer 12,3 persisnya di DusunNglarangan Desa Kebak Kecamatan Kebakkramat Karanganyar.

Itu terjadisesaat setelah bus Sumber Kencono Nopol W 7991 UN yang dikemudikan WidodoSuharbiyanto,38, warga Rejomulyo RT 10/2 Magetan Jawa Timur, bertabrakan denganTruk nopol H 1885 BY.

Setelahbertabrakan dengan truk pengangkut batu bara yang dikemudikan Aris Budiyono,41,warga Kencono Wungu Tengah 4/21 RT 4/5 Semarang ini, tiga sepeda motor yangberada di belakangnya giliran menabrak bus dan truck tersebut.

Akibatperistiwa ini, 34 orang yang sebagian besar adalah penumpang bus mengalamiluka. Dari jumlah tersebut 7 orang diantaranya mengalami luka berat. Saat ini, parakorban menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) dr Moewardi dan RS dr Oen Solo.Selain mengakibatkan korban luka berat dan ringan, kecelakaan ini jugamengakibatkan jalan raya Solo-Sragen macet hingga 4 jam.

Informasiyang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan, kecelakaan yang terjadi sekitarpukul 09.30 WIB ini berawal ketika Bus Sumber kencono jurusanSurabaya-Yogyakarta meluncur dari arah utara menuju Solo.

Ketika hampir sampaidi lokasi kejadian, bus berpenumpang sekitar 54 orang ini bermaksud mendahuluimobil tak dikenal yang ada di depannya. "Sebelumnya kejadian, bus SumberKencono itu telah melewati marka jalan dengan kecepatan tinggi," ujarTeguh,18, salah satu saksi mata di lokasi kejadian.

Namun,belum sempat mendahului dari arah berlawanan muncul truk pengangkut batu barayang dikemudikan Aris Budiyono. Karena jarak yang sudah terlalu dekat, busSumber Kencono kemudian bertabrakan dengan truk tersebut. Sesaat setelah itu,dua sepeda motor giliran menabrak bagian belakang bus Sumber Kencono ini.

DuaPengendara sepeda motor Suzuki Shogun Nopol AD 2462 H Dan Kawasaki Kaze Nopol L3036 LK ini adalahSiswanto,23, warga Kopen Kecamatan Gondangrejo Karanganyar dan Yosua Joko,20,warga Nganjuk Jawa Timur. Akibat menabrak bus Sumber Kencono dari belakang ini,Yosua mengalami patah tulang tangan. Sedangkan Siswanto sama sekali tidakmengalami luka.

Dalam waktuyang hampir bersamaan, Zaid Darmawansyah,29, warga temple RT 1/5 Blimbing GatakSukoharjo yang mengendarai sepeda motor Honda Grand Nopol AD 5457 YD, giliranmenabrak bagian belakang truk yang tengah kecelakaan itu hingga nyungsep."Saat tabrakan terjadi, suaranya begitu keras. Banyak sekali yang terluka,bahkan ada penumpang terlempar keluar dari kaca depan bus yang telah pecah" tambah Teguh.

Mengetahui kejadian ini, petugasSatlantas Polres Karanganyar dan warga di sekitar lokasi kejadian langsungmembawa para korban luka berat dan ringan ini ke RS dr Moewardi dan RS dr OenSolo untuk mendapatkan pertolongan medis. Sementara itu, saat evakuasi bus dantruk yang berada di tengah jalan ini petugas cukup mengalami kesulitan. Sebab,bagian depan bus yang ringsek berhimpitan dengan bagian kanan truk.

Bahkan,ketika dua mobil derek yang didatangkan untuk kegiatan evakuasi juga mengalamikesulitan untuk memisahkan kedua mobil yang saling berhimpitan ini. Akibatsulitnya menyingkirkan bus dan truck dari tengah jalan, arus lalu lintas dijalan raya Solo-Sragen nyaris macet total. Terlihat, tak kurang dari empat jamsetelah kejadian antrian kendaraan panjangnya mencapai sekitar 10 kilometer.

KapolresKaranganyar AKBP Rikwanto melalui Kasat Lantas AKP Suseno ketika dikonfirmasi dilokasi kejadian mengungkapkan, saat ini penyebab pasti kecelakaan masih dalampenyelidikan pihaknya. "Saat ini, kami masih meminta keterangan dari parasaksi yang mengetahui peristiwa itu," kata AKP Suseno. Sementara setelahsempat macet sekitar 2 jam pasca kejadian, arus lalu lintas mulai bisa berjalankembali meski harus merambat.

Sementaraitu, kernet bus Sumber Kencono, Adi Purwanto saat dimintai keterangan polisimengatakan, sebelum mendahului mobil yang ada didepannya, sopir bus sempatmeberikan sinyal dengan menyalakan lampu tiga sampai 4 kali. "sebelummendahului kami sempat ngedim dulu," ujar Adi kepada Polisi di MapolresKaranganyar. (ary wahyu wibowo/sindo/sjn)

Daftarkorban luka berat

1. EkaRanawati,21, Sambinobyong RT 5/5 Klitik Ngawi (RS dr Oen Solo)

2. LilikHarwanto,17, Seman Kediri Jatim (RS dr Oen Solo)

3.Dhalifah,57, Gabru RT 3/1 Gurah Kediri Jatim (RS dr Oen Solo)

4. KotijahMalik,54, Padangan RT 7 Cendono Bojonegoro

5.Tutik,44, Beran Ngawi Jatim (RS dr Moewardi Solo)

6. wanitabelum diketahui identitasnya (RS dr Moewardi Solo)

7. lakilaki belum diketahui identitasnya (RS dr Oen Solo)

SumberSatlantas Polres Karanganyar

Mobil Rombongan Penganten Tabrakan

Juni 15, 2009 - 12:58

SURABAYA(Pos kOta)- Tabrakan beruntun terjadi di Jalan Raya Mojoagung Jombang. Kecelakaan itu antara Bus Sumber Kencono dengan mobil rombongan pengantin dengan nopol S 7046 N.

Mobil rombongan pengantin itu lalu menghantam bengkel dan becak yang sedang parkir di pinggir jalan. Akibatnya seorang tukang becak tewas di lokasi kejadian, Senin (15/6).

Menurut saksi mata, kecelakaan beruntun itu terjadi akibat Bus Sumber Kencono yang dikemudikan Herman,45 melaju dari arah timur dengan kecepatan tinggi. Diduga karena rem blong, bus kehilangan kendali dan menghantam mobil rombongan pengantin asal Sidoarjo.Setelah disodok dari belakang, mobil berwarna oranye itu mernghantam sebuah bengkel dan becak yang ada di pinggir jalan.

Jono,54, warga Mojokerto yang tewas mengenaskan langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD Jombang. Kondisi kios tambal ban rusak parah, motor Supra S 5568 T juga rusak parah. Sementara mobil Isuzu Elf rusak yang membawa rombongan penganten di bagian depan dan kaca belakang hancur.

“Tiba-tiba kami ditabrak dari belakang oleh Bus Sumber Kencono. Padahal mobil kami melaju dengan kecepatan rendah,” kata Abdullah, salah satu rombongan yang hendak mengantarkan pengantin ke Trenggalek.

Kasatlantas Polres Jombang AKP Siswinto mengaku saat ini pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi. (nurqomar/B)

KLATEN, JERAT PENGEMUDI DNG PASAL 338 KUHP


21.02.2006

Polres Klaten, kecelakaan lalu lintas antara Kbm. Bus PO. Sumber kencono No. Pol. : W-6221-FU dengan Spm Honda No. Pol. : AD-2563-MC di Jalan raya Klaten Solo tepatnya di Simpang empat Karang Delanggu Klaten. Yang terjadi pada tanggal 23 September 2005, di Wilayah hukum Polres Katen, yang menelan korban pengemudi sepeda motor atas nama MUH BUDI SETYAWAN, dan pemboncengnya bernama ATIK WULANDARI, alamat Kregangan Rt 09 / 03, Bolopleret, Juwiring, Klaten, dijerat pasal pembunuhan ( 338 KUHP ).

Kasat lantas Polres Klaten AKP Latif Usman Sik, memberikan penjelasan bahwa kasus kecelakaan lalu lintas diatas penyidikan dilakukan oleh kanit Laka IPTU ARI WIBOWO, SH dan anggotanya membuka lembaran baru dalam Kasus Laka lantas dijajaran Kepolisian, yang mana selama ini kita dengar kecelakaan lalu lintas selalu berunsurkan atas kelalaiannya / ketidak sengajaanya pengemudi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 359 KUHP, namun dalam kasus kali ini Penyidik laka Lantas Polres Klaten telah membuktikan dengan ketelitiannya dalam pemeriksaan Tersangka serta saksi-saksi serta bukti-bukti yang cukup sehingga dalam kasus tersebut Pengemudi Bus Po Sumber kencono No. Pol. : W-6221-WU Sdr. PANGAT, umur 34 tahun, pekerjaan pengemudi alamat dk / ds / kec. Sawo, kab. Ponorogo Jawa Timur. Dijerat dengan unsur-unsur karena dengan kesengajaanya mengilangkan nyawa orang lain sebagaimana dimaksud Pasal 338 KUHP.

Kanit laka lantas ARI WIBOWO, SH telah menyusun kasus laka lantas tersebut dengan pasal alternative yaitu pertama Pengemudi Bus PO sumber Kencono No. Pol. : W-6221-FU disangkakan melanggar pasal 338 KUHP dan alternatif kedua pasal 359 KUHP.

Dalam persidangannya di Pengadilan Negeri Klaten, Sdr. PANGAT selaku pengemudi Kbm. Bus PO. Sumber kencono No. Pol. : W-6221-FU telah terbukti melawan hukum dengan sengaja merampas nyawa orang lain yaitu pengemudi Spm Honda No. Pol. : AD-2563-MC dan pemboncengnya, sebagaimana dimaksud dalam pasal 338 KUHP.

Dengan Surat Putusan Pengadilan Negeri Klaten No. 235 / Pid. B / 2006 / PN.Klt, tanggal 24 Januari 2006, Sdr. PANGAT selaku terpidana dijatuhi putusan hukuman 5 ( lima ) tahun penjara, Serta biaya perkara Rp. 2.500,- ( dua ribu lima ratus rupiah ).

Empat Balita Selamat dari Kecelakaan Maut

Kamis, 06 Maret 2008 20:00 WIB

JOMBANG--MI: Empat balita selamat dalam kecelakaan maut di Jombang, Jawa Timur, Kamis (6/3), yang menewaskan sedikitnya empat orang penumpang minibus itu. Empat balita yang lolos dari maut itu sampai saat ini masih berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang untuk mendapatkan perawatan ringan.

Jenazah empat korban tewas, yakni M Jufri (60), Rodli (60), Nafisah (37), dan Asmuji (43), juga masih tersimpan di kamar mayat rumah sakit milik Pemkab Jombang itu.

Peristiwa itu bermula ketika minibus nomor polisi B-7244-ST melaju dari arah Jombang dengan kecepatan rendah. Sesampai di perempatan Mojoagung, minibus yang dikemudikan Juwari belok kanan ke arah Malang.

"Saat itu lampu hijau di sebelah barat menyala," kata Darmuji seorang saksi mata yang pada saat kejadian hendak menyeberang jalan. Namun pada saat bersamaan bus Sumber Kencono nopol W-6450-FU dari Surabaya tujuan Jogjakarta melaju dengan kecepatan tinggi.

"Padahal saat itu lampu merah yang berada di sebelah timur masih menyala," katanya menambahkan.

Sopir bus Sumber Kencono, Sutopo (40), warga Mojokerto tidak mampu lagi mengendalikan laju bus dengan kecepatan tinggi itu sehingga terjadilah kecelakaan maut tersebut.

Bahkan karena dahsyatnya kecelakaan di jalur maut Surabaya-Jombang itu, kendaraan minibus itu sudah tidak berbentuk lagi.

Selain menewaskan empat orang, 13 penumpang minibus dari Pati, Jawa Tengah tujuan Malang itu mengalami luka-luka. Beruntung empat balita yang ada di dalam mobil nahas itu masih bisa diselamatkan.

Data dari RSUD Jombang menyebutkan, lima orang penumpang minibus, yakni Maswan (33), Sugimah (50), Sunardi (50), Nurjanah (32), dan sopir Jumari (47) mengalami gegar otak.

Sedang empat penumpang minibus lainnya, Luluk (17), Nafi'an (40), Hanti Siroj (43), dan Mila (12) mengalami luka ringan.

Hingga kini, polisi masih meminta keterangan Sutopo, sopir bus Sumber Kencono terkait kecelakaan tersebut. (Ant/OL-2)

Bus Sumber Kencono Kembali Makan Korban

11/7/2008

Ngawi---KECELAKAAN tragis kembali terjadi di Jalan Raya Ngawi-Solo km 10 masuk Desa Soko Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi antara Bus Sumber Kencono dengan sepeda motor, Jumat (11/7/2008) siang. Akibatnya, pengendara sepeda motor tewas seketika di lokasi kejadian.

Pengendara sepeda motor Suwanda (25) warga Dusun Genengan Desa Soko Kecamatan Kedunggalar Ngawi tewas seketika di lokasi kejadian karena mengalami luka cukup parah. Jasad korban langsung dibawa ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk divisum.

Menurut Kasat Lantas Polres Ngawi AKP Eni Mardiasri, kecelakaan bermula ketika Bus Sumber Kencono W 7597 UN yang dikemudikan Sujono
(60) warga Desa Purworejo Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun melaju kencang dari arah Barat.

Sampai di lokasi kejadian, bus bermaksud mendahului sebuah truk yang identitasnya tidak diketahui. Namun, saat mengambil jalur kanan, dari arah berlawanan melaju sepeda motor AE 5240 J yang dikendarai Suwanda.

"Diduga, karena kecepatan tinggi, bus tidak bisa menghindari sepeda motor dan langsung menabraknya. Korban tewas seketika di lokasi kejadian," kata AKP Eni dikonfirmasi jawakini.

Sementara itu, sopir bus hingga saat ini masih diminta keterangan di unit laka lantas Polres Ngawi. Sedangkan bus dan bangkai sepeda motor diamankan di Mapolres setempat untuk barang bukti. (nar)

LAKA LANTAS DI NGAWI SATU ORANG TEWAS, TIGA LUKA

Selasa, 17 Jun 2008 11:08:04

Ngawi, 17/6 (ANTARA) - Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lantas) kembali terjadi di Kabupaten Ngawi, Selasa. Kecelakaan terjadi di jalan Raya Madiun-Ngawi tepatnya di Desa Klitik, Kecamatan Geneng, yang mengakibatkan satu orang tewas dan tiga orang luka berat.

Kecelakaan itu melibatkan bus Sumber Kencono jurusan Surabaya-Jogjakarta dengan nomor polisi W 7902 UN dan truk "engkel" yang bermuatan kertas dengan nomor polisi AB 9013 KB. Semua korban, baik yang tewas maupun luka berat dari pihak bus Sumber Kencono.

Kasat Lantas Polres Ngawi, AKP Eni Mardiasri mengemukakan, kecelakaan yang melibatkan dua kendaraan tersebut, terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. Dalam kecelakaan tersebut, selain membawa korban juga sempat memacetkan jalur Madiun-Solo.

"Semua korban langsung dibawa ke RSUD Soeroto Ngawi. Untuk korban yang tewas di tempat kejadian hingga saat ini belum diketahui identitasnya. Sedangkan korban yang luka saat ini telah mendapatkan perawatan," katanya di lokasi kejadian.

Menurut dia, untuk korban luka berat adalah sopir bus Sumber Kencono yaitu Wiji (40), kernet bus yaitu Sony dan satu orang penumpang yang juga belum diketahui identitasnya. Sedangkan sopir truk Yunan (40) tidak mengalami luka serius.

"Dalam tubuh korban yang tewas hanya ditemukan sebuah slip penarikan uang di Bank Jatim atas nama Kabib Talib. Namun dalam slip tersebut, tidak ada yang meyebutkan tempat tinggal korban. Jadi kami masih kesulitan untuk identifikasi," katanya menambahkan.

Lebih lanjut ia menjelaskan, berdasarkan keterangan dari saksi dan sopir bus kronologis kecelakaan, bus dari arah Madiun menuju Solo "menyalip" (mendahului) sepeda motor sedangkan dari arah berlawanan muncul truk dengan muatan kertas.

Dengan kondisi tersebut kecelakaan tidak bisa dihindarkan. Akibat peristiwa itu, truk pembawa kerta bekas tersebut terbalik di tengah jalan jalur Madiun-Solo. Sedangkan bus masuk ke area persawahan dengan kondisi rusak berat pada bagian samping kanan.

Kecelakaan yang terjadi menambah jumlah korban yang tewas akibat kecelakaan di kabupaten Ngawi (jalur tengkorak). Dari bulan Januari hingga bulan Juni 2008 ini jumlah korban tewas yang terjadi sebanyak 152 orang, salah satunya politisi yang juga artis, Sophan Sophiaan.

"Frekuensi kendaraan yang tinggi, jalan yang rusak adalah salah satu penyebab kecelakaan di wilayah tersebut, selain akibat kecerobohan pengendara kendaraan bermotor," katanya mengungkapkankan.

Dua Korban Kecelakaan Bus di Ngawi Dirujuk ke Solo

Ngawi (ANTARA News) - Dua dari sembilan korban insiden tabrakan antara bus Sumber Kencono dengan truk tangki pengangkut susu di Ngawi, Jatim yang dirawat di Rumah Sakit Widodo Ngawi, dirujuk ke rumah sakit di Kota Solo, Jateng untuk mendapatkan perawatan lebih memadai.

Sementara enam korban lainnya yang juga mengalami luka serius, kini masih dirawat di Rumah Sakit Widodo Ngawi, kata Kepala Ruang Kamar Terima RS Widodo Ngawi, Ayunandri Dwimartani, Sabtu.

Menurut Ayunandri, RS Widodo sempat merawat 20 korban kecelakaan yang terjadi Jumat dinihari (2/5) itu, 11 orang di antara mereka hanya menderita luka ringan, sementara sembilan terluka serius sehingga harus menjalani rawat inap.

Mengenai dua korban yang dirujuk ke rumah sakit di Solo, kata Ayunandri, adalah Herman Suparni warga Kedungdowo, Sidowayah, Ngawi dan Heru Waluyo warga perumahan Puskesmas Jorontakan Solo.

Herman Suparni dan Heru Waluyo dirujuk ke rumah sakit Ortopedi Solo karena mengalami patah tulang.

Selain kedua korban, sebenarnya ada satu korban lagi yang dipindahkan ke Solo yakni Parlin warga Palur Solo. Parlin dipindahkan ke rumah sakit Panti Waluyo Solo, tetapi bukan karena alasan luka yang dideritanya, melainkan agar keluarganya di Solo lebih mudah dalam membantu perawatannya.

Perusahaan otobus (PO) Sumber Kencono dilaporkan juga telah melakukan pendataan terhadap seluruh korban.

Beberapa korban yang dirawat di rumah sakit lain yakni di RSU Soeroto Ngawi adalah Agus Saiful Aziz warga Nusa Indah Tegal dan Lilik Yuniarti warga Tambakboyo Mantingan Ngawi. Korban mengalami luka pada bagian wajah dan menderita patah tulang.

"Yang dirawat di RSU Soeroto saat ini tinggal dua saja, sedangkan korban lain sudah pulang. Jumat (2/5), korban yang dirawat sebanyak enam orang dan ditambah dua korban yang meninggal dunia," kata dokter jaga RSU Soeroto Ngawi, dr Indah Pitarti.

Sementara itu, perwalikan bus Sumber Kencono, Sunarto, mengatakan kedatangannya ke rumah sakit Widodo dan RSU Soeroto Ngawi adalah untuk melakukan pendataan korban saja, termasuk mendata jumlah biaya perawatan untuk korban.

"Seluruh penumpang mendapatkan asuransi dari Jasa Raharja sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saat ini kami hanya membantu dalam pengurusan klaim asuransi saja, sedangkan untuk biaya perawatan hingga saat ini belum dihitung. Yang jelas kami saat ini hanya mendata biaya perawatan bagi korban luka ringan saja," katanya di RS Widodo Ngawi.

Bus penumpang Sumber Kencono bertabrakan dengan truk tangki pengangkut susu di jalan raya Solo-Ngawi kilometer 11-12 Dusun Sidowayah, Desa Jengkrik, Kecamatan Kedunggalar Ngawi.
(*)

Balada Sumber Kencono


Bagi anda yang pernah menempuh perjalanan antara Surabaya Madiun Solo Jogja atau sebaliknya, pasti kenal dengan yang namanya Sumber Kencono.
Ya, bis maut ini adalah pilihan favorit banyak orang. Alasannya adalah ekonomis dan cepat sampai tujuan. Meskipun miris juga kalau sedang ngebut di jalan. Apalagi kalau ketemu Sumber Kencono lainnya. Atau bus cepat lainnya macam MIRA atau EKA.

Saya pernah iseng-iseng googling dengan keyword "kecelakaan sumber kencono", hasilnya banyak yang merupakan berita-berita kecelakaan parah. Website yang memuat juga beragam, mulai dari detik, kompas, okezone dan situs berita lainnya.

Sempat juga saya buka satu persatu dan saya resume (sempat-sempatnya ya...) hasilnya, setiap bulan dalam tahun 2007 sampai 2008 minimal terjadi satu kali kecelakaan. Bahkan ada yang empat kali kecelakaan dalam satu bulan. Hmm... Ngeri juga nih... Padahal yang tidak terekspose juga pasti ada.

Btw, bukan menakut-nakuti, tapi itulah fakta. Dan sampai sekarang, bukannya dibubarkan tapi malah makin banyak bis dengan warna perak dan biru ini. Mati satu tumbuh seribu kali ya...

So, berhati-hatilah kita, jangan sampai kita jadi bagian dalam berita-berita tidak mengenakkan tersebut. Tidak hanya yang menumpang bus, tapi juga pengguna jalan. Kadang kita sudah hati-hati orang lain yang tidak waspada.

Seorang teman berkelakar, wajar kalau sering celaka, Sumber Kencono kan artinya sumber bencana.

Seorang teman yang lain bercerita, konon untuk bekerja menjadi supirnya cukup punya SIM dan setuju dengan satu persyaratan khusus yaitu, berani mati.

Seorang teman yang lain lagi berkata, setiap tahun diberikan penghargaan bagi sopir yang belum mati. Ck..Ck..Ck...

Mari kita berdoa sebelum bepergian. Kita percaya, tidak hanya Sumber Kencono yang selalu kecelakaan. Sumber Kencono hanyalah sebuah contoh yang kebetulan adalah contoh yang parah.

Bus Sumber Kencono Tabrakan, Satu Tewas

21/08/2005 18:12

Liputan6.com, Madiun: Tabrakan terjadi antara Bus Sumber Kencono dan mobil jenis Suzuki Carry di Desa Tiron, Kecamatan Ngelames, Tiron, Madiun, Jawa Timur, baru-baru ini. Satu orang tewas dan tujuh lainnya luka parah dalam peristiwa ini.

Korban tewas itu adalah Dodi Priyono, pengemudi carry tersebut. Warga Ngelames yang juga menjadi Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasioanal itu tewas di tempat karena tubuhnya terjebit badan depan mobil. Tujuh korban luka-luka, juga keluarga Dodi. Mereka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pemerintah dokter Sudono, Madiun, oleh personel Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor Madiun.

Kecelakaan itu bermula ketika bus yang dikemudikan Suwarno melaju kencang dari arah Madiun menuju Surabaya. Bus itu mencoba mendahului pengendara sepeda motor yang ada di depannya. Akan tetapi, lantaran terlalu ke kanan atau ke luar jalur bus tersebut tak mampu menghindari mobil carry dari arah berlawanan. Akibat tabrakan itu bus terpelanting ke bahu jalan dan mobil carry tercebur ke sungai. Sementara ini Suwarno diamankan di Polres Madiun.(ZIZ/Dirgo Suyono)

Ugalan-ugalan, Bus Sumber Kencono Hantam Rumah Warga

10/12/2008
Madiun - Pairin (40), warga Desa Joho Winangun, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, diamankan Unit Kecelakaan Lalulintas (Lakalantas) Polres Madiun. Pasalnya, bus Sumber Kencono yang dikemudikannya menghantam rumah warga.

Beruntung, saat kejadian para penghuni rumah sedang berada diluar rumah. Peristiwa itu, berawal dari sopir bus Sumber Kencono bernopol W 7811 UN tujuan Surabaya-Jogyakarta yang hendak mendahului truk gandeng di depannya.

"Ketika body bus berhasil menyalip, bagian belakangnya menyengol truk sehingga langsung oleng kekiri," jelas Kasat Lantas Polres Madiun, AKP Purwadi kepada wartawan, Rabu (10/12/2008).

Bersamaan dengan itu, kata dia, jalur Madiun-Surabaya yakni di km 149 masuk Desa Purwosari, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, sempat mengalami kemacetan sesaat akibat peristiwa itu pada pukul 16.00 WIB tadi. "Saat ini, sopir bus Sumber Kencono masih menjalani pemeriksaan intensif," terangnya.

Dilaporkan, Basuki (50), pemilik rumah tersebut mengalami kerugian belasan juta akibat bagian depan rumah miliknya hancur berantakan. Begitu juga seorang penumpang bus nahas itu yang hanya mengalami luka ringan.

dikutip dari beritajatim.com

Bus Sumber Kencono Terguling, Satu Tewas

9 02 2007
Laporan Wartawan Kompas Bonivasius Dwi P

MADIUN, KOMPAS - Bus antar kota antar provinsi Sumber Kencono dari Surabaya menuju Yogyakarta terguling di jalan raya Desa Bagi, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Jumat (9/2) pagi. Satu orang penumpang bus, Siti Romaini (34), tewas dalam perjalanan ke rumah sakit setelah terjepit hampir satu jam di dalam bus yang terguling itu.

Sampai sekarang, sopir bus Sumber Kencono yang bernama Jumain (35) tidak bisa dimintai keterangan pihak kepolisian karena langsung melarikan diri setelah peristiwa kecelakaan itu terjadi, sedangkan kenet bus, Supriyadi (33) dan kondektur bus, Bambang masih berada di Polsek Nglames untuk dimintai keterangan.

Selain satu penumpang tewas, sekitar 10 orang juga mengalami luka berat dan ringan. Lambatnya proses evakuasi menyebabkan korban Siti kehabisan banyak darah dan akhirnya meninggal di perjalanan.

"Bus terbalik karena melaju dengan kecepatan tinggi, menghindari iring-iringan mobil dari arah selatan ke utara. Selain itu, bus juga menghindari sepeda yang tiba-tiba menyeberang jalan. Saat sopir bus banting setir ke kiri, bus oleng dan terbalik," tutur Sarno (34), warga sekaligus salah satu saksi mata. Saat ini, polisi sedang berupaya menderek bus dari tempat kejadian.

Bus Sumber Kencono Terguling, Satu Tewas

9 02 2007
Laporan Wartawan Kompas Bonivasius Dwi P

MADIUN, KOMPAS - Bus antar kota antar provinsi Sumber Kencono dari Surabaya menuju Yogyakarta terguling di jalan raya Desa Bagi, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Jumat (9/2) pagi. Satu orang penumpang bus, Siti Romaini (34), tewas dalam perjalanan ke rumah sakit setelah terjepit hampir satu jam di dalam bus yang terguling itu.

Sampai sekarang, sopir bus Sumber Kencono yang bernama Jumain (35) tidak bisa dimintai keterangan pihak kepolisian karena langsung melarikan diri setelah peristiwa kecelakaan itu terjadi, sedangkan kenet bus, Supriyadi (33) dan kondektur bus, Bambang masih berada di Polsek Nglames untuk dimintai keterangan.

Selain satu penumpang tewas, sekitar 10 orang juga mengalami luka berat dan ringan. Lambatnya proses evakuasi menyebabkan korban Siti kehabisan banyak darah dan akhirnya meninggal di perjalanan.

"Bus terbalik karena melaju dengan kecepatan tinggi, menghindari iring-iringan mobil dari arah selatan ke utara. Selain itu, bus juga menghindari sepeda yang tiba-tiba menyeberang jalan. Saat sopir bus banting setir ke kiri, bus oleng dan terbalik," tutur Sarno (34), warga sekaligus salah satu saksi mata. Saat ini, polisi sedang berupaya menderek bus dari tempat kejadian.

Gagal Nyalip, Bus Sumber Kencono Terguling

Rabu, 26 Maret 2008 - 18:56 wib

NGANJUK - Sebuah bus terguling setelah menabrak palang perlintasan kereta api di Jalan Raya Baron, Rabu (26/3/2008). Beruntung, kecelakaan yang terjadi karena ulah ugal-ugalan sopir ini tak merenggut korban jiwa.

Sukiyem, salah satu dari 11 penumpang bus nahas ini mengaku, kecelakaan ini terjadi lantaran ulah ugal-ugalan sopir sejak keberangkatan dari Surabaya. Saat mendekati perlintasan KA, sopir berusaha menyalip bus Mila dari arah kanan. Namun belum sempat bus Sumber Kencono ini menyalip, tiba-tiba bus Mila banting stir kekanan karena ada kendaraan roda dua tanpa lampu didepannya.

Untuk menghindari tabrakan antar bus, Herman lalu membanting stirnya ke kanan dengan kecepatan tinggi. ''Bus langusng menabrak pembatas jalan dan palang perlintasan KA, dan langsung terperosok ke sawah,'' tutur Sukiyem, warga Pontinak, Kalimantan yang juga mengalami luka patah tulang itu.

Akibat benturan keras ini, 11 penumpang yang rata-rata sedang tertidur itu berhamburan dari tempat duduk mereka. Selain Sukiyem, beberapa penumpang lainnya juga mengalami luka-luka, termasuk Herman, si sopir. Sedangkan kaca bagian depan bus hancur berantakan.

Sukiyem harus dirawat di RSD Nganjuk karena patah tulang yang dideritanya. Sementara Herman dan keneknya, Supartono, sementara masih dimintai keterangan di Mapolres Nganjuk.

Damianto, salah satu penjaga palang pintu perlintasan mengaku, sekitar pukul 00.15 bus Sumber Kencono ini melaju dengan kencang. Sopir tak waspada dengan kondisi jalan yang menikung tajam. Sehingga, sopir tak bisa mengerem saat gagal menyalip bus Mila yang langsung melarikan diri dini hari itu juga. ''Memang lajunya cepat, sampai-sampai bus terpelanting beberapa puluh meter dari jalan raya,'' tutur Damianto.

Hingga siang kemarin, petugas dari Polres Nganjuk masih tampak sibuk mengevakuasi bangkai bus yang terperosok ke sawah yang berjarak sekitar 30 meter dari jalan raya. Sebuah mobil derek dari Sat Brimob yang didatangkan sejak pagi kemarin, mengalami kesulitan mengevakuasi bus yang dalam kondisi tergiling dan rusak berat itu. Apalagi, posisi bus nopol W-7081-UR yang terguling tertancap di areal persawahan yang penuh dengan lumpur.

Tak hanya polisi saja yang disibukkan atas kecelakaan ini, petugas KA juga terpaksa menghentikan arus lalu-lintas dengan cara manual. Pasalnya, salah satu palang kereta api hancur setelah diseruduk bus yang dikemudikan Herman, warga Kabupaten Madiun itu. PT KAI mengalami kerugian puluhan juta akibat kejadian ini.

Tak hanya itu, arus lalu-lintas di jalan raya Baron juga mengalami kemacetan. Beberapa pengendara yang lewat kerap berhenti untuk melihat badan bus jurusan Surabaya - Jogjakarta itu.

Kapolres Nganjuk, AKBP Subiyanto membenarkan adanya kejadian ini. Menurutnya, hingga sore kamarin petugas kepolisian masih berupaya untuk mengevakuasi badan bus. Ia berharap, kejadian tersebut tak terulang lagi, apalagi di jalan raya ini memang rawan terjadi kecelakaan. ''Karena tikungan tajam dan ada perlintasan KA. Sopir harus ekstra hati-hati melewati jalan ini,'' kata Kapolres.

(sjn)

Sopir Balapan, Belasan Luka-Luka

[ Minggu, 07 Desember 2008 ]
Sumber Kencono Tercebur Sungai, Restu Nyungsep

NGANJUK- Jalur maut Nganjuk-Kertosono kembali memakan korban. Kemarin siang, belasan orang luka-luka setelah terjadi kecelakaan antara Bus Sumber Kencono dan Bus Restu di Dusun Ngrajek, Desa Sambirejo, Kecamatan Tanjunganom.. Bahkan, Sumber Kencono sampai tercebur ke sungai.

Informasi yang dihimpun Radar Kediri di lokasi menyebutkan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 13.15. Bus Restu N 6262 EU jurusan Madiun-Surabaya-Malang datang dari arah barat hendak menuju Surabaya. Tiba di Jembatan Kalimati, bus berpenumpang sekitar 20 orang itu mencoba menyalip bus Restu lainnya.

Keduanya kebetulan berangkat hampir bersamaan dari Terminal Nganjuk. "Memang balapan sejak dari terminal Nganjuk. Kebetulan ketemu di sana," beber Ferry, 33, kernet bus Restu asal Singosari, Malang.

Setelah menyalip dan melewati marka, Sugianto, 57, sang sopir, berhasil menyejajarkan posisi busnya dengan bus Restu lain yang disopiri kawannya. Tetapi, dia baru menyadari bahwa jalannya ternyata menyempit dan sedikit menanjak.

Kebetulan, dalam waktu bersamaan, dari arah timur melaju bus Sumber Kencono W 596 UN jurusan Surabaya-Jogjakarta. "Saya hendak menurunkan penumpang. Saya sempat lihat Restu sudah ke tengah," aku Lamiri, 38, sopir Sumber Kencono asal Sonobekel, Kecamatan Tanjunganom yang kemarin mengalami luka-luka di wajah dan tangannya.

Menghindari tabrakan, dia sempat melihat kemudi bus Restu yang disopiri Sugianto dibanting ke kiri. Namun, karena mendadak, hal itu justru membuat bodi belakangnya seperti disabetkan ke kanan. Hingga, akhirnya Lamiri pun tak dapat menghindarinya. Braakkkk...!!! "Kaca depan pecah, kena wajah. Habis itu gelap," aku Lamiri yang terpaksa harus dirawat di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Nganjuk.

Lamiri baru sadar setelah busnya terguling dan masuk ke dalam aliran Sungai Kalimati yang tepat berada di sisi jalan raya. Rupanya, setelah tabrakan keras itu, Lamiri tak sadarkan diri dan kehilangan kendali kemudi. Hingga, busnya yang sedang mengangkut 77 penumpang -sebagian berdiri--itu tercebur ke dalam sungai.

Bersamaan dengan itu, bus Restu yang dikemudikan Sugianto juga tidak terkendali.Lalu melenceng ke kiri, keluar badan jalan, hingga terperosok ke selokan yang berada di sisi utara. "Saya tahunya kaca depan sopir pecah, terus busnya terguling," ungkap Setyowati, 20, warga Desa Bungubrejo Kidul, Ngawi, penumpang Bus Sumber Kencono yang kemarin tidak mendapat tempat duduk.

Dia sempat merasakan kepanikan penumpang yang terus berteriak ketika terjadi tabrakan. "Rasanya mau mati. Apalagi sampai masuk air," kenang Setyowati yang akhirnya mampu keluar sendiri dari kaca depan bus. Dia berhasil keluar dari sungai setelah dibantu masyarakat setempat. Setyowati lantas dibawa ke RS. Bhayangkara untuk mendapat pengobatan.

Selain Setyowati, terdapat 14 korban luka-luka lainnya yang dibawa ke RS Bhayangkara. Satu di antaranya penumpang Bus Restu. Sedangkan penumpang lainnya memilih langsung pulang, meskipun juga mengalami lecet-lecet.

Setelah dirawat, sekitar pukul 16.00, keempat belas korban diperbolehkan pulang. Sebagian besar mengalami luka robek. Namun, untuk Rodlatul Imtikanah, 21, warga Sonobekel Tanjunganom terpaksa dirawat di ruang ICU karena sendi kaki sebelah kirinya retak. "Saya mau turun. Tidak lihat bagian depan. Tahu-tahu ada teriakan terus busnya masuk air," aku Rodlatul yang berdiri tepat di pintu belakang bus Sumber Kencono pada saat kejadian.

Akibat kecelakaan ini, jalur Nganjuk-Kertosono sempat tersendat-sendat. Membuat setiap kendaraan yang masuk jalur padat menjelang libur panjang Idul Adha harus merayap. Walau demikian, tidak sampai macet. Lima petugas dari Satlantas Polres Nganjuk diturunkan untuk mengatur lalu lintas di sana.

Hingga kemarin sore, sopir Bus Sumber Kencono Lamiri dan maupun Bus Restu Sugianto masih diperiksa di Unit Laka Polres Nganjuk. "Sementara, kecelakaan terjadi karena bus Restu menyalip dan sisi belakang bus (lain) lalu ditabrak (bus) Sumber Kencono," terang Kanit Laka Iptu Burhanuddin mewakili Kapolres Nganjuk AKBP Slamet Hadi Supraptoyo.

Burhan menjelaskan bahwa rute Jembatan Kalimati memang dikenal sebagai jalur rawan kecelakaan. Sebab, jalurnya menyempit. Setelah melewati jalan dengan lebar 10 meter masuk ke jalur yang hanya memiliki lebar 6,4 meter. Panjang jalur maut ini sepanjang 500 meter. "Makanya kami menghimbau pengguna jalan untuk berhati-hati dan tidak ngebut," terangnya. Dia sempat menyayangkan marka masih berupa garis putus-putus yang artinya boleh mendahului. "Seharusnya garis lurus saja," tandasnya. (dea/hid)

Tabraka Dua Bus Sopir Bus Restu Jadi Tersangka

Nganjuk, 7 Desember 2008 16:44
Polres Nganjuk, Jatim, menetapkan sopir bus Restu, Sugiyanto, sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan yang melibatkan dua bus, yakni Restu dan Sumber Kencono, Sabtu (6/12), yang mengakibatkan 15 orang luka-luka.

"Sopir bus tersebut tidak memperhatikan keselamatan penumpang, sehingga menyebabkan kecelakaan itu," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Nganjuk, AKP Edy Hariadi, di Ngajuk, Minggu.

Menurut dia, tindakan sopir bus tersebut sangat ceroboh. Seharusnya, sebagai sopir ia memahami arus lalu lintas dan memperhatikan segala resiko, termasuk ketika melaju bus dari arah berlawanan.

Ia sangat menyayangkan kecelakaan tersebut. Padahal, dalam peraturan lalu lintas, sudah dijelaskan kecepatan maksimal untuk semua angkutan, baik pribadi maupun umum di jalan umum adalah 40 km/per jam.

"Kami menahannya dengan mengenakan pasal 360 KUHP No. 14 Tahun 1992 dengan ancaman hukuman lima tahun penjara, karena kelalaian sehingga mengakibatkan orang terluka," katanya menegaskan.

Sedangkan untuk sopir bus Sumber Kencono, Lamirin, lanjut Edy, pihaknya tidak mengenakan pelanggaran. Menurut dia, Lamirin hanya menjadi korban dari ulah sopir bus Restu yang keterlaluan.

"Sopir bus Sumber Kencono tidak kami kenakan pelanggaran, karena ia hanya korban," katanya menjelaskan.

Lebih lanjut, ia mengatakan, akan lebih intensif melakukan pemantauan di jalan raya. Pihaknya akan langsung menilang para pengemudi yang berkendara melebihi kecepatan yang ditetapkan.

Sementara itu, dari sekitar 15 penumpang yang sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Nganjuk, sudah berangsur pulih dan diperbolehkan meninggalkan rumah sakit. Hanya Lamirin, yang merupakan sopir bus Sumber Kencono yang masih dirawat, karena lukanya cukup parah.

Kasus penangkapan sopir bus Restu, Sugiyanto berawal dari kecelakaan antara bus Sumber Kencono jurusan Surabaya-Jogyakarta yang saat itu melaju dari arah Surabaya menyenggol badan bus Restu jurusan Malang-Madiun, yang melaju dari arah berlawanan di Desa Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.

Laju kedua bus yang cukup cepat, membuat sopir bus kehilangan kendali. Akibatnya, bus Sumber Kencono menyenggol badan bagian belakang bus Restu, sehingga bus Sumber Kencono terpelanting ke sebelah kiri dan masuk ke sungai. Sementara itu bus Restu juga mengalami hal sama dengan terperosok ke sawah dan sebagian badan bus masih melintang di jalan. [TMA, Ant]

Bis PO Sejati Ditabrak Sumber Kencono, 5 Luka-luka

26 Juni 2009,
suarasurabaya.net| Entah karena ngantuk atau sebab lain, tabrakan terjadi di jalan Raya Trosobo, Jumat (26/06) antara bis PO Sejati dengan Sumber Kencono. Akibatnya, 5 orang penumpang mengalami luka-luka.

Disampaikan KUWADI WICAKSONO, warga masyarakat yang kebetulan melintas dikawasan Raya Trosobo, saat bis PO Sejati warna hijau, menurunkan penumpangnya disisi kiri jalan, tiba-tiba dari arah belakang bis Sumber Kencono melaju dan menabrak bagian belakang PO Sejati.

“Bis PO Sejati sempat terdorong beberapa meter. Kalau bis Sumber Kencono rusak parah dibagian kiri depan. Kacanya remuk,” terang KUWADI pada suarasurabaya.net, Jumat (26/06).

Arus lalu lintas dikawasan sebelah timur jembatan timbang di jalan Raya Trosobo, Jumat (26/06) pagi itu merambat. Sebagian besar kepadatan dikarenakan pengendara kendaraan roda dua maupun mobil, melihat sisa-sisa kecelakaan tersebut.

Beruntung beberapa petugas dari Lantas Sidoarjo, turun kelokasi kecelakaan, kemudian melakukan pengaturan arus agar tidak terjadi kepadatan. “Sepertinya tadi ada korban yang luka-luka, dan langsung dibawa kerumah sakit Anwar Medika Krian,” ujar SUGIMAN warga sekitar lokasi kecelakaan saat ditemui suarasurabaya.net.

Akibat kecelakaan antara bis PO Sejati nomor Polisi W 6002 TU dengan Sumber Kencono nomor Polisi W 6485 FU, Jumat (26/06) itu, dibutuhkan mobil Derek untuk menepikan kedua kendaraan besar tersebut.(tok)

Bus Kecelakaan di Ngawi, 2 Tewas, 26 Luka

03 Mei 2008
Ngawi, CyberNews. Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus Sumber Kencono bernomor polisi W 6300 FU dengan truk tangki pengangkut susu E 9245 C di Desa Jengkrik, Kedunggalar, Ngawi, Jatim, telah menelan korban dua orang tewas dan 26 lainnya luka-luka.

Kecelakaan yang terjadi Jumat pukul 08.00 WIB itu bermula ketika bus Sumber Kencono rute Solo-Ngawi menyusul kendaraan di depannya, namun dari arah berlawanan muncul truk tangki sehingga tabrakan tidak bisa dihindari, kata Kanit Lakalantas Polres Ngawi, Iptu Supangat.

Dari 26 penumpang yang menderita luka, 24 diantaranya dirawat di Rumah Sakit Widodo dan RSU Suroto Ngawi, sedangkan dua lainnya dirawat di rumah sakit Solo, Jawa tengah.

Menurut Supangat, sebagian korban luka mengalami patah tulang. Korban yang menderita luka stadium berat dilaporkan sembilan orang dan luka ringan 17 orang.

Dua korban yang meninggal dunia adalah sopir truk tangki, Chairuddin (47), warga Desa Dampyak RT 02 RW 06, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jateng, dan penumpang bus Sumber Kencono, Purwanto (31), warga Desa Widodaren Kidul RT 09 RW O2, Widodaren, Ngawi.

"Seluruh korban langsung mendapatkan perawatan di rumah sakit di Kota Ngawi. Sedangkan dua korban meninggal dunia langsung dibawa ke kamar mayar RSU Suroto Ngawi untuk diotopsi dan menunggu diambil dari pihak keluarganya," katanya menambahkan.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dengan adanya peristiwa tersebut, pihaknya langsung mengamankan sopir bus Sumber Kencono, Sugiantono warga Proyo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Sopir hanya mengalami luka ringan saja. Saat ini status sopir bus Sumber Kencono telah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus ini. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, tersangka saat ini ditahan di Polres Ngawi," katanya menegaskan.

( Ant / CN08 )

Bus Sumber Kencono vs Truk Express, 1 Orang Tewas

Madiun - Kecelakaan maut antara Bus Sumber Kencono dengan truk box Express terjadi di Jalan Raya Madiun Surabaya. Tabrakan yang terjadi tepat di Desa Tiron Nglames, Kabupaten Madiun terjadi pukul 05.00 WIB, Kamis (5/3/2009). Akibat kejadian ini, sopir box Express dikabarkan tewas dan masih terjepit di bodi truk. Saiful (32), Kundektur Bus Sumber Kencono kepada detiksurabaya.com mengatakan, bus dengan nopol W 7905 UN melaju dari arah Madiun. Tepat di Desa Tiron saat akan mendahului sepeda motor, tiba-tiba dari arah berlawanan muncul truk jasa pengiriman express nopol B 9986 BM milik PT Eka Sari Luhena. Benturan tak terhindarkan dengan kondisi bodi depan truk box ringsek masuk selokan dan bus terjungkal berhadapan.

"Tadi waktu saya narik karcis baru dapat 20-an penumpang dan masih ada yang belum saya tarik, tiba-tiba bus mendahului motor hingga nabrak box dari utara," jelas Saiful.

Kapolres Madiun AKBP Andi Hartoyo di TKP menjelaskan, bahwa korban sopir truk box tergencet belum teridentivikasi dan akan di bawa ke RSU Provinsi Dr Soedono Madiun. "Kayaknya sopir ugal-ugalan biasa kan pagi hari sepi, dan memang sini rawan laka," jelas Kapolres.

Kapolres menambahkan, bahwa saat ini 3 korban luka telah dibawa ke RSUP Dr Soedono Madiun. Sopir bus Sugianto (45), warga Warujayeng Nganjuk dan Arifin (32) kernet bus mengalami luka kepala. Sedangkan 2 korban luka lainnya belum teridentifikasi yakni kernet truk box dan penumpang bus.

Dari pengamatann detiksurabaya.com saat ini tim unit laka Polres Madiun masih berupaya melakukan evakuasi terhadap jenazah sopir truk box. Untuk arus lalu lintas tampak padat dan macet karena di buka jalur buka tutup haik dari arah Surabaya maupun Madiun (dikutip dari surabayadetik.com)

Sumber Kencono ‘Jumping’ Setelah Tabrak Motor

Minggu, 7 Juni 2009 | 13:03 WIB | Posts by: Sugeng Wibowo | Kategori:

MADIUN | SURYA - Kecelakaan terjadi di ring road di Kelurahan Ngegong, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Sabtu (6/6) pagi. Kecelakan antara sebuah motor dan Bus Sumber Kencono jurusan Solo-Surabaya ini menyebabkan si pengendara motor luka-luka, dan membuat bus sempat jumping alias meloncat ke tengah pembatas jalan.

Penyebab tabrakan diduga karena banyaknya lubang di jalur ring road Kota Madiun. Ring road sepanjang 5,6 kilometer ini dihiasi kubangan-kubangan antara satu meter hingga tiga meter, dengan kedalaman antara 10 sentimeter-30 sentimeter.

Informasi yang dikumpulkan Surya, kecelakaan pada pukul 07.25 WIB itu berawal ketika sepeda motor ‘bebek’ nopol AE 4958 PE dinaiki Taufiq Harum, 25, warga Desa Pandanrejo, Pagak, Kabupaten Malang melaju dari arah selatan menuju utara (arah Surabaya). Diduga lantaran menghindari lobang-lobang di ring road yang rusak berat tersebut, tiba-tiba korban mengambil jalur kanan.

Padahal, pada saat bersamaan, dari arah belakang motor, melaju dengan kecepatan tinggi Sumber Kencono nopol W 6481 FU, yang dikemudikan M Zakaria, 29, warga Desa Dawuhan, Purwoasri, Kediri. Maka, ketika motor pindah lajur kanan menghindari kubangan langsung disantap bus jurusan Jogjakarta-Surabaya itu dari belakang.

Sepeda motor Taufiq pun ringsek, sedangkan pengendaranya mengalami luka-luka pada bagian tangan kanan dan kiri. Adapun Sumber Kencono setelah menabrak motor, bodi kanannya menghantam marka jalan, dan bus baru berhenti setelah jumping dengan posisi bodi bus berada di tengah pemisah jalan pada ring road.

Salah seorang saksi mata yang juga warga setempat, Sukardi, 36, mengatakan bahwa semula dia melihat sepeda motor menghindari kubangan di ring road namun tidak memperhatikan laju bus Sumber Kencono. “Kasat mata, tadi pengendara motor menghindari kubangan-kubangan besar itu. Langsung motor mengarah ke lajur kanan, dan ditabrak bus,” terangnya kepada Surya, Sabtu (6/6).

Kasat Lantas Polresta Madiun, AKP Sutjipto, ketika dimintai konfirmasi menduga kecelakaan tersebut disebabkan pengendara motor dan sopir bus sama-sama menghindari lobang-lobang yang hampir memenuhi jalur ring road Kota Madiun. Saat ini pihaknya masih memeriksa kecelakaan tersebut.
“Sepeda motor dan bus kami amankan, pengemudi bus maupun pengendara motor kami mintai keterangan. Tadi semua penumpang bus dialihkan ke bus lain yang menuju Surabaya,” jelasnya. st14

Bus Sumber Kencono Kecelakaan, 5 Penumpang Kritis

Bus Sumber Kencono Kecelakaan, 5 Penumpang Kritis


Rabu, 11 April 2007 | 09:08 WIB

TEMPO Interaktif, Madiun:Bus Sumber Kencono nomor W 7679 UN jurusan Surabaya menabrak pembatas jembatan di jalur lingkar timur, Kelurahan Winongo, Kecamatan Mangunharjo, Kota Madiun, Jawa Timur. Akibatnya lima penumpang kritis, sopir bus mengalami luka serius dan puluhan penumpang mengalami luka ringan.

Korban kritis saat ini dirawat di Instalasi Ruang Darurat (IRD) Rumah Sakit Umum Soedono Madiun. Mereka adalah Mahendra (21) asal Ponorogo, Mohammad Akiyat (29) asal Jombang, Suyoko (31) asal Ngawi dan Dian (20) asal Ngawi. Korban kritis yang juga mengalami patah tulang pada tangan adalah Alban (31) asal Widodaren, Ngawi. Sopir bus, Abu Nasib (45) asal Surabaya juga mengalami luka serius.

Korban kritis adalah korban yang duduk di bagian depan. Saat menabrak pembatas jembatan, korban terpelanting hingga keluar dari bus.

Menurut penuturan salah satu penumpang, Evi Kristiani (35) asal Widodaren, Ngawi, saat itu bus melaju dengan kecepatan tinggi. Saat membelok, sopir tidak mampu menguasai jalan, sehingga menabrak pembatas jembatan. "Sejak pertama memang sopir mengemudikan dengan terburu-buru. Seringkali ia mengerem mendadak," ujarnya.

Berdasarkan pengamatan di tempat kejadian, badan bus bagian depan dan kaca depannya hancur. Badan bus bagian depan naik ke pembatas jembatan dan hampir jatuh ke sungai.

Sopir bus belum diperiksa petugas Polres Madiun, menunggu keadaannya membaik. Sebelumnya, dua hari lalu, bus Sumber Kencono juga menabrak pengendara sepeda motor. Akibatnya tiga korban tewas.

BUNTUT KECELAKAAN DI MASARAN SRAGEN ; 7 Bus Sumber Kencono Menjadi Sasaran Massa


06/01/2009 08:03:43 SRAGEN (KR) - Buntut kecelakaan yang menyebabkan satu keluarga tewas di Jalan Raya Masaran Sragen, Minggu (4/1) malam, sedikitnya 7 bus Sumber Kencono menjadi sasaran amuk massa. Massa yang emosi atas terjadinya kecelakaan yang merenggut tiga nyawa sempat melempari semua bus Sumber Kencono jurusan Surabaya-Yogyakarta yang kebetulan melintas di Masaran.
Bahkan, bus Sumber Kencono dari arah Surabaya tak berani melintas dan memilih untuk parkir di Sragen, sehingga sejumlah penumpang sempat terlantar. Aksi pencegatan bus ini setidaknya berlangsung hingga pukul 03.00, setelah petugas kepolisian memberikan pengarahan kepada warga untuk tidak main hakim sendiri.
“Setelah terjadi kecelakaan, massa langsung keluar dan sempat merusak bus Sumber Kencono. Ada sekitar 7 bus yang sempat dilempari warga,” ujar Wagiyo warga Masaran. Kemarahan warga ini menurut Wagiyo didasari pada ulah bus yang dinilai ugal-ugalan. Tak hanya sekali ini saja, bus ‘Surabayanan’ itu kerap membuat warga atau pengguna jalan lain emosi. Selain kerap melaju dengan kecepatan tinggi, bus juga terkadang tidak toleran dengan pengguna jalan lain.
Sementara, Kasat Lantas Polres Sragen, AKP Samdani, mengatakan kondisi jalan raya Masaran pasca terjadinya kecelakaan sudah kondusif. Meski sempat terjadi aksi perusakan bus, petugas langsung terjun ke lapangan untuk menenangkan massa. “Memang bus Sumber Kencono sempat tidak berani melintas usai kecelakaan. Hal ini berlangsung sampai sekitar pukul 03.00. Kalaupun melanjutkan perjalanan ke Solo, kami arahkan untuk memutar lewat Gemolong,” ujarnya.
Setelah terjadinya kecelakaan, AKP Samdani mengimbau pemilik atau awak bus untuk mementingkan keselamatan dibandingkan kecepatan atau sekadar mengejar setoran. Himbauan ini langsung dikirimkan kepada seluruh pemilik bus untuk kemudian menyampaikan kepada seluruh awak bus baik sopir dan kenek.
Jika nantinya masih ugal-ugalan, petugas siap menindak dengan tegas. Bentuk penindakan itu antara lain dengan melakukan tilang untuk bus yang melebihi batas kecepatan sampai rekomendasi kepada pihak terkait untuk mencabut izin trayek bus yang bersangkutan.
“Kasus kecelakaan ini sudah kami proses sesuai hukum yang berlaku. Sopir kami tahan di Mapolres untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, termasuk bus juga sudah kami amankan,” tambah AKP Samdani.
Seperti diketahui, kecelakaan maut terjadi di ruas Jalan Solo-Sragen Km 15 tepatnya di Kampung Rejowinangun Masaran, Sragen, Minggu (4/1) malam. Bus Sumber Kencono Nopol W 7709 UX yang melaju kencang menabrak sepeda motor Suzuki Shogun Nopol AD 3247 BY hingga menyebabkan tiga orang tewas yaitu Mursid Nuryadin (35) dan dua anaknya, Havis (6) dan Bangkit (2). Sementara sang ibu, Sri (30) mengalami luka parah dan dilarikan ke RS Moewardi Solo. Para korban merupakan satu keluarga warga Desa Bentak Sidoharjo Sragen.
Massa yang tidak terima atas kecelakaan ini langsung emosi dan merusak bus jurusan Surabaya-Yogyakarta tersebut. Bahkan, massa nyaris membakar bus dan beruntung bisa dicegah aparat kepolisian yang langsung mengamankannya.
(Sam/Zie)-d

Gagal Nyalip, Bus Sumber Kencono Terguling


FOTO : SINDO/TRITUS JULAN : SOPIR CEROBOH : Badan bus Sumber Kencono tertancap di areal persawahan Jalan Raya Baron setelah gagal menyalip bus Mila dan menabrak perlintasan KA.


NGANJUK (SINDO) – Sebuah bus terguling setelah menabrak palang perlintasan kereta api di Jalan Raya Baron dini hari kemarin. Beruntung, kecelakaan yang terjadi karena ulah ugal-ugalan sopir ini tak merenggut korban jiwa.

Sukiyem, salah satu dari 11 penumpang bus nahas ini mengaku, kecelakaan ini terjadi lantaran ulah ugal-ugalan sopir sejak keberangkatan dari Surabaya. Saat mendekati perlintasan KA, sopir berusaha menyalip bus Mila dari arah kanan. Namun belum sempat bus Sumber Kencono ini menyalip, tiba-tiba bus Mila banting stir kekanan karena ada kendaraan roda dua tanpa lampu didepannya.

Untuk menghindari tabrakan antar bus, Herman lalu membanting stirnya ke kanan dengan kecepatan tinggi. ’’Bus langusng menabrak pembatas jalan dan palang perlintasan KA, dan langsung terperosok ke sawah,’’ tutur Sukiyem, warga Pontinak, Kalimantan yang juga mengalami luka patah tulang itu.

Akibat benturan keras ini, 11 penumpang yang rata-rata sedang tertidur itu berhamburan dari tempat duduk mereka. Selain Sukiyem, beberapa penumpang lainnya juga mengalami luka-luka, termasuk Herman, si sopir. Sedangkan kaca bagian depan bus hancur berantakan.

Sukiyem harus dirawat di RSD Nganjuk karena patah tulang yang dideritanya. Sementara Herman dan keneknya, Supartono, sementara masih dimintai keterangan di Mapolres Nganjuk.

Damianto, salah satu penjaga palang pintu perlintasan mengaku, sekitar pukul 00.15 bus Sumber Kencono ini melaju dengan kencang. Sopir tak waspada dengan kondisi jalan yang menikung tajam. Sehingga, sopir tak bisa mengerem saat gagal menyalip bus Mila yang langsung melarikan diri dini hari itu juga. ’’Memang lajunya cepat, sampai-sampai bus terpelanting beberapa puluh meter dari jalan raya,’’ tutur Damianto.

Hingga siang kemarin, petugas dari Polres Nganjuk masih tampak sibuk mengevakuasi bangkai bus yang terperosok ke sawah yang berjarak sekitar 30 meter dari jalan raya. Sebuah mobil derek dari Sat Brimob yang didatangkan sejak pagi kemarin, mengalami kesulitan mengevakuasi bus yang dalam kondisi tergiling dan rusak berat itu. Apalagi, posisi bus nopol W-7081-UR yang terguling tertancap di areal persawahan yang penuh dengan lumpur.

Tak hanya polisi saja yang disibukkan atas kecelakaan ini, petugas KA juga terpaksa menghentikan arus lalu-lintas dengan cara manual. Pasalnya, salah satu palang kereta api hancur setelah diseruduk bus yang dikemudikan Herman, warga Kabupaten Madiun itu. PT KAI mengalami kerugian puluhan juta akibat kejadian ini.

Tak hanya itu, arus lalu-lintas di jalan raya Baron juga mengalami kemacetan. Beberapa pengendara yang lewat kerap berhenti untuk melihat badan bus jurusan Surabaya – Jogjakarta itu.

Kapolres Nganjuk, AKBP Subiyanto membenarkan adanya kejadian ini. Menurutnya, hingga sore kamarin petugas kepolisian masih berupaya untuk mengevakuasi badan bus. Ia berharap, kejadian tersebut tak terulang lagi, apalagi di jalan raya ini memang rawan terjadi kecelakaan. ’’Karena tikungan tajam dan ada perlintasan KA. Sopir harus ekstra hati-hati melewati jalan ini,’’ kata Kapolres. (tritus julan)

Brakk! Bus Sumber Kencono Tabrak Rumah Makan



GB
Yogyakarta - Bus Sumber Kencono membawa bencana di Sleman, Yogyakarta. Bus itu melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak rumah makan padang.

Bus bernopol W 6477 FU jurusan Surabaya-Jakarta itu melaju bak kesetanan sebelum akhirnya menabrak rumah makan padang 'Murah Meriah 24 Jam'.

Kecelakaan ini tepatnya di Jalan Solo KM 10,5, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (20/9/2008), pukul 03.45 WIB.

Pantauan detikcom di lokasi kecelakaan, 1 orang pengendara sepeda yang diketahui bernama Lanjar langsung tewas seketika. Jenazah Lanjar dibawa ke RS Sardjito.

Sedangkan 15 penumpang bus luka-luka, dan dibawa ke RS Panti Rini, Sleman. Sedangkan enam sepeda motor yang diparkir di halaman rumah tertabrak bus. Enam sepeda motor itu tergencet di bawah bus. (nwk/nwk)


Dapatkan berita terkini dari detikcom. Ketik
(khusus pelanggan Indosat, Telkomsel, Tri)

Kencono Kecelakaan, 5 Penumpang Kritis

Rabu, 11 April 2007 | 09:08 WIB

TEMPO Interaktif, Madiun:Bus Sumber Kencono nomor W 7679 UN jurusan Surabaya menabrak pembatas jembatan di jalur lingkar timur, Kelurahan Winongo, Kecamatan Mangunharjo, Kota Madiun, Jawa Timur. Akibatnya lima penumpang kritis, sopir bus mengalami luka serius dan puluhan penumpang mengalami luka ringan.

Korban kritis saat ini dirawat di Instalasi Ruang Darurat (IRD) Rumah Sakit Umum Soedono Madiun. Mereka adalah Mahendra (21) asal Ponorogo, Mohammad Akiyat (29) asal Jombang, Suyoko (31) asal Ngawi dan Dian (20) asal Ngawi. Korban kritis yang juga mengalami patah tulang pada tangan adalah Alban (31) asal Widodaren, Ngawi. Sopir bus, Abu Nasib (45) asal Surabaya juga mengalami luka serius.

Korban kritis adalah korban yang duduk di bagian depan. Saat menabrak pembatas jembatan, korban terpelanting hingga keluar dari bus.

Menurut penuturan salah satu penumpang, Evi Kristiani (35) asal Widodaren, Ngawi, saat itu bus melaju dengan kecepatan tinggi. Saat membelok, sopir tidak mampu menguasai jalan, sehingga menabrak pembatas jembatan. "Sejak pertama memang sopir mengemudikan dengan terburu-buru. Seringkali ia mengerem mendadak," ujarnya.

Berdasarkan pengamatan di tempat kejadian, badan bus bagian depan dan kaca depannya hancur. Badan bus bagian depan naik ke pembatas jembatan dan hampir jatuh ke sungai.

Sopir bus belum diperiksa petugas Polres Madiun, menunggu keadaannya membaik. Sebelumnya, dua hari lalu, bus Sumber Kencono juga menabrak pengendara sepeda motor. Akibatnya tiga korban tewas.

Sopir Ugal-ugalan, Bus Sumber Kencono Tabrak Truk Gandeng

Irawulan - detikSurabaya


Ngawi - Tabrakan kembali terjadi antara Bus Sumber Kencono dan truk gandeng di Jalan Raya Ngawi ke Solo. Bus bernopol W 6440 FU tujuan Ngawi ke Solo, berusaha mendahului truk bernopol AG 8306 UA dari Solo ke Ngawi. Tabrakan terjadi di Desa Watu Alang, Ngawi, pukul 15.30 WIB, Kamis (5/3/2009).

Akibat kejadian tersebut sopir truk terjepit dan sekarang masih berusaha untuk dievakuasi. Bus mengalami kerusakan di bagian depan sebelah kanan dan truk masuk ke dalam sungai dalam posisi terbalik. Bodi truk bagian depan masuk ke air dan bagian belakang berada di pinggir sungai.

Menurut Kasatlantas Polres Ngawi, AKP Eny Mardianti mengatakan kecelakaan itu terjadi karena sopir bus Sumber Kencono ingin mendahului kendaraan lain.

"Ketika mau mendahului kendaraan lain itu tabrakan tidak bisa dihindari. Bus dengan truk yang membawa keramik bertabrakan," kata� Eny kepada detiksurabaya.com saat dihubungi.

Sopir, kenek bus dan penumpang bus sendiri dirawat di Rumah Sakit Widodo, Ngawi. Sedangkan kenek truk tidak mengalami luka dan diamankan ke Polres Ngawi. Penumpang Bus Sumber Kencono saat kecelakaan terjadi berjumlah 12 orang.

"Sopir truknya masih sadar, bisa diajak berbicara. Kita sekarang menunggu mobil derek untuk mengevakuasi," ungkapnya.

Arus lalin, tambahnya, terpantau lancar dan kepadatan yang sempat terjadi sudah mencair. "Arus lalin lancar," imbuhnya.(wln/fat)

3 orang sekeluarga tewas disambar Sumber Kencono Bus dirusak massa

Monday, 05 January 2009

SRAGEN - Tiga orang dalam satu keluarga, terdiri atas ayah dan dua anaknya tewas seketika dan satu luka berat, akibat kecelakaan maut antara bus Sumber Kencono dan sepeda motor di ruas jalan Solo- Sragen Km 15 kota Sragen, tepatnya di Kampung Rejowinangun, Desa Masaran, Kecamatan Masaran, Sragen, Minggu (4/1) sore pukul 18.30 WIB.

Bus Sumber Kencono Nopol W 7709 UX yang melaju dengan kencang menabrak sebuah sepeda motor Suzuki Shogun Nopol AD 3247 BY, hingga mengakibatkan tiga orang tewas seketika di tempat kejadian dan satu korban lainnya luka parah. Ironisnya, seluruh korban tewas seketika tersebut adalah satu keluarga warga Desa Bentak RT 21/I, Kecamatan Sidoharjo, Sragen.

Puluhan massa yang tak terima atas kejadian yang mengakibatkan tiga orang tewas tersebut langsung emosi dan merusak bus Sumber Kencono jurusan Surabaya-Yogyakarta tersebut.

Bahkan, massa nyaris membakar bus tersebut. Beruntung massa yang sudah emosi itu dapat dicegah oleh aparat kepolisian dan langsung mengamankan kejadian tersebut. Korban tewas seketika di lokasi adalah Mursid Nuryadin (35) dan dua anaknya, Havis (6) dan Bangkit (2). Sementara sang ibu, Sri (30), mengalami luka parah, langsung dilarikan ke RS Moewardi, Solo.

Kecelakaan itu terjadi ketika satu keluarga mengendarai motor Suzuki Shogun warna biru yang terdiri atas ayah, ibu dan dua anaknya itu melaju dari arah Sragen menuju Solo, bermaksud akan pulang ke rumah, setelah berkunjung ke rumah neneknya di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen. Dari arah belakang muncul bus Sumber Kencono yang dikemudikan Suyatno (40), warga Slogo, Kediri, Jatim. Diduga, pengendara motor bermaksud menyeberang jalan. Tanpa disadari, tiba-tiba dari arah belakang melaju bus Sumber Kencono dengan kecepatan tinggi, bermaksud mendahuluinya.

Karena jaraknya sudah terlalu dekat, bus yang melaju dengan kencang itu pun tak bisa menghindar dan menguasai keadaan langsung menabrak motor dari arah belakang, hingga terseret sejauh 25 meter. Seketika itu juga Mursid Nuryadin, ayah dan dua anaknya meninggal seketika di lokasi kejadian. Sedangkan Ny Sri, sang ibu yang mengalami luka parah.

Hingga bertita ini diturunkan, korban belum sadarkan diri. Melihat kejadian itu, warga setempat langsung emosi dan menyalahkan bus yang dinilai ugal-ugalan. Kerumunan massa tanpa dikomando langsung merusak bus yang telah menyasak satu keluarga yang megakibatkan tiga korban tewas seketika tersebut.

Beruntung saat warga yang terbakar emosinya itu bermaksud membakar bus, bisa dicegah petugas kepolisian Polres Sragen dan mengamankannya. Akhirnya, bus dan awaknya diamankan ke Mapolres Sragen untuk proses hukum lebih lanjut. K-25-sn