Sunday, August 16, 2009

Ratusan Awak Bus Sumber Kencono Surabaya-Yogyakarta Mogok

Rabu, 06 Mei 2009 17:55 WIB
SURABAYA--MI: Sekitar 200 awak perusahaan otobus (PO) Sumber Kencono jurusan Surabaya-Solo-Yogyakarta mogok beroperasi di Terminal Purabaya Surabaya, Rabu (6/5).

Mereka memrotes pemindahan jalur tempat ngetem oleh pengelola terminal yang dinilai merugikan. "Kami meminta agar jalur bus tidak diubah sebab merugikan kami. Pemindahan jalur hanya menjauhkan kami dari penumpang," kata Subeki, salah satu sopir bus Sumber Kencono.

Selain melakukan mogok beroperasi, para awak bus tersebut juga memarkir kendaraan mereka di dalam terminal dengan posisi melintang. Akibatnya, bus lain yang baru datang tidak bisa masuk ke dalam terminal dan terpaksa memutar ke jalur lain.

Akibat aksi tersebut, sejumlah penumpang jurusan ke Solo dan Yogyakarta sempat kesulitan mendapatkan angkutan. Sebab jumlah bus yang beroperasi berkurang.

Meski bus tujuan Yogyakarta bukan hanya Sumber Kencono, namun jumlah armada bus tersebut merupakan yang terbantak, yaitu 250 unit. Oleh karena itu, ketika awaknya melakukan mogok beroperasi, pelayanan angkutan terpengaruh.

"Saya sudah menunggu setengah jam mau ke Solo tapi bus Sumber Kencono yang biasa saya naik tidak nongol. Katanya (awaknya) demonstrasi," kata Sri Sudarmi salah satu calon penumpang yang terkena dampak aksi mogok tersebut.

Pengelola Terminal Purbaya memindahkan jalur bus ekonomi tujuan Solo dan Yogyakarta dari jalur tiga ke jalur delapan. Bus jurusan ke dua kota itu terdiri dari bus Sumber Kencono, Mira, Restu, dan Jaya Utama.

Selain itu pengelola terminal juga memindahkan jalur bus tujuan Tasikmalaya dan Bandung dari jalur tiga ke jalur tujuh. Bus jurusan dua kota itu yang ada di Terminal Purabaya hanya bus Mandala.

Lima perwakilan PO Sumber Kencono akhirnya dipertemukan dengan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Eddi dan Kepala Unit Pelaksana Teknik Daerah Terminal Purabaya M Ronald.

Dishub Surabaya menegaskan, pemindahan jalur bus dilakukan demi ketertiban dan kelancaran operasional terminal. Jalur yang dipindahkan tersebut adalah jalur antarkota antarprovinsi, sehingga harus dipatuhi. Perwakilan awak bus akhirnya meminta waktu satu bulan untuk tetap boleh menggunakan jalur semula sebagai upaya sosialisasi. (HS/OL-01)

0 comments:

Post a Comment